Harga Emas Semakin Volatil, Ada Apa?

SINAR HARAPAN - Berbagai sentimen meningkatkan volatilitas sepanjang perdagangan yang dibuka pada kemarin malam hingga penutupan pagi ini. Harga emas ditutup sedikit melemah pada akhir perdagangan pagi hari ini Jumat 30 September 2022.

Harga emas di divisi Comex NYSE turun tipis US$1,40 atau 0,08 persen ditutup pada US$1.668,60 per ons setelah mencapai retang tertinggi di US$1.673,10 dan terendah di US$1.649,31.

Sementara itu, harga emas Antam (ANTM) justru menguat pada hari ini sebesar Rp3.000 ke harga Rp945.000 per gram.

Baca Juga: Dukung Operasional Industri Mebel, Kemenperin Upayakan Pengadaan Pusat Logistik

Dilansir dari situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam (ANTM) pada harga yang dicetak pada hari ini Jumat 30 September 2022 seharga Rp945.000 naik Rp3.000 dibandingkan harga yang dicetak Kamis 29 September 2022 seharga Rp942.000.

Pada perdagangan pagi ini, emas masih dibayangi aksi jual, lelahnya investor dalam berhadapan dengan volatilitas logam mulia ini berada pada titik jenuh.

Bukan tanpa alasan, meningkatnya volatilitas harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalalah imbal hasil obligasi Pemerintah AS dengan tenor 10 tahun yang kembali naik level tertinggi selama 12 tahun, setelah sebelumnya sempat turun.

Baca Juga: Good Mining Practices Award, Apresiasi ESDM Atas Penerapan ESG Pada Perusahaan Pertambangan

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya justru dari dari level tertinggi 20-tahun, menjadi 112,2540.