SINAR HARAPAN - Perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara daring, Traveloka, mendapatkan suntikan dana sebesar 300 juta dolar AS atau setara Rp4,5 triliun (kurs Rp15 ribu per dolar AS) dari Lembaga Pengelola Investasi Indonesia (Indonesia Investment Authority/INA) dan Allianz Global Investors.
Pendanaan tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian dari INA dan Allianz Global Investors. Selain kedua lembaga tersebut, perjanjian juga diteken oleh BlackRock (melalui kredit swasta dana yang dikelolanya), Orion Capital Asia (melalui dana dan rekening yang dikelola oleh mereka), dan lembaga keuangan global terkemuka lainnya.
"Putaran pembiayaan kerja sama ini sejalan dengan misi INA menciptakan kemakmuran Indonesia jangka panjang, dengan meletakkan fondasi ekosistem digital berkelanjutan, termasuk infrastruktur, layanan, dan platform digital yang akan sangat membantu mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi," kata Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Baca Juga: Inflasi Pangan di Inggris Cetak Rekor Tertinggi
Adapun putaran pembiayaan menarik minat yang signifikan dari sejumlah penyedia modal jangka panjang berkualitas tinggi, yang mengakibatkan transaksi kelebihan permintaan. Pembiayaan akan mendukung pertumbuhan ekosistem digital di sektor perjalanan dan akan memungkinkan perusahaan untuk tumbuh lebih jauh, sambil memperkuat statusnya sebagai salah satu pemimpin teknologi di kawasan.
Ridha menilai pandemi telah mempercepat transformasi digital. Perubahan perilaku pelanggan ditambah dengan layanan teknologi inovatif mengartikan digitalisasi akan membantu mendorong pemulihan ekonomi.
Mendukung sektor perjalanan dengan kenyamanan dan akses mereka yang tak tertandingi, agen perjalanan online telah semakin mengubah lanskap industri selama pandemi COVID-19. Misalnya, agen perjalanan online telah melihat bagian mereka dari pemesanan pariwisata bruto Indonesia meningkat dari 24 persen sebelum pandemi menjadi 33 persen pada tahun 2021 dengan harapan mencapai 36 persen pada tahun 2024.
Baca Juga: Kebocoran Nord Stream Sukses Bawa Harga Gas Alam Melesat 9,6 Persen
Dengan demikian, INA percaya investasi bersama tersebut dapat memungkinkan Traveloka untuk memperdalam kepemimpinannya dan menciptakan nilai bagi seluruh ekosistem perjalanan.
Sementara itu, CEO and Co-founder Traveloka Ferry Unardi mengaku senang dapat dapat menambahkan INA, BlackRock, Allianz Global Investors, Orion, dan lainnya ke dalam kelompok investor berkomitmen yang percaya pada visi Traveloka untuk memenuhi aspirasi perjalanan dan gaya hidup pengguna.
"Karena bisnis kami terus berakselerasi sementara industri muncul dari pandemi, pembiayaan ini memberi kami kesempatan untuk lebih memperkuat neraca kami dan memungkinkan untuk terus fokus pada bisnis inti kami sambil juga membangun masa depan," tutur Ferry.***
Artikel Terkait
Sri Mulyani: Investasi Ekonomi Digital Capai US$4,7 Miliar
Tetap Optimis, Bank Mandiri (BMRI) Belum Naikkan Suku Bunga
Permintaan Rumah Subsidi Tinggi, Vista Land Akad Massal Rumah pada 1.535 Konsumen
Saham BRIS Melemah 3 Hari Beruntun, Bagaimana Prospeknya?
Emas Kembali Bersinar! Harga Emas Antam (ANTM) dan COMEX Kompak Melesat
Wings Group Soal Penarikan Mie Sedap di Hong Kong: Produksi Kami Sesuai Standar Keamanan Pangan
Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi di G20
Kebocoran Nord Stream Sukses Bawa Harga Gas Alam Melesat 9,6 Persen
Inflasi Pangan di Inggris Cetak Rekor Tertinggi
Air Asia Buka Kembali Penerbangan Dari Kuala Lumpur ke Banda Aceh, Padang dan Pekanbaru