SINAR HARAPAN - Penjaga pantai Swedia awal pekan ini menemukan kebocoran gas keempat pada jaringan pipa Nord Stream. Hal tersebut secara langsung mempengaruhi harga gas alam.
Terpantau, harga gas acuan Eropa yang sedang dalam tren bearish dan bahkan sempat ditutup melemah 6,29 persen pada awal pekan ini langsung mengalami kenaikan.
Harga gas alam acuan Eropa, TTF Belanda melesat 9,6 persen kembali ke harga 223,05 euro Per MWh pada hari ini, melanjutkan penguatan hari kemari yang terpantau menguat sebesar 17,08 persen ke harga 203,52 euro per MWh.
Baca Juga: Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi di G20
Penguatan tersebut membawa harga Gas Alam TTF ke atas level support yang berada pada level 192,185 euro per MWh. harga tersebut berada di atas rerata harga 21 hari yang berada pada level 209,195 euro dan rerata 50 hari pada 215,970 euro.
Kenaikan harga gas alam bukan hanya dipicu kebocoran pipa gas nord stream saja, dampak berkelanjutannya bahkan bisa berakibat lebih parah, bahkan berpotensi memicu perang dunia.
Dilansir dari Svenska Dagbladet, dua dari empat jaringan pipa Nord Stream tersebut berada di zona ekonomi eksklusif Swedia sedangkan dua jaringan lainnya berada di zona ekonomi eksklusif Denmark.
Baca Juga: Wings Group Soal Penarikan Mie Sedap di Hong Kong: Produksi Kami Sesuai Standar Keamanan Pangan
Jaringan pipa itu berada di pusat ketegangan geopolitik yang mencuat beberapa bulan terakhir, saat Rusia memutuskan pasokan gas ke negara-negara Eropa sebagai balasan atas sanksi-sanksi Barat terkait invasi Moskow ke Ukraina.
Uni Eropa telah menyatakan adanya gangguan yang disengaja terhadap terhadap infrastruktur energinya, hal tersebut merupakan respon dari dugaan adanhya sabotase pada kebocoran pipa Nord Stream yang ditemukan pada awal pekan ini.
Dari pihak Ukraina, sebelumnya menyebut kebocoran pipa gas itu sebagai 'serangan teroris' oleh Rusia. Namun, Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, tidak tinggal diam dan membantah tuduhan itu. Dmitry bahkan menyebutkan bahwa pasok LNG AS lah yang paling diuntungkan dari kejadian tersebut.
Baca Juga: Emas Kembali Bersinar! Harga Emas Antam (ANTM) dan COMEX Kompak Melesat
Sementara itu, dari pihak Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) sebagai dalang utama bocornya pipa tersebut. Moskow menuntut Presiden AS Joe Biden segera menjawab pertanyaan apakah AS ada di balik kebocoran pipa gas yang masih misterius itu.
Tuduhan tersebut bukan tanpa alasan, sebelumnya Presiden AS, Joe Biden, pada 7 Februari 2022, mengatakan bahwa Nord Stream akan tamat jika Rusia menginvasi Ukraina.
Artikel Terkait
IHSG Ditutup Merah, Asing Paling Banyak Jual Saham Ini Hari InI
Produk Fesyen Kulit Dari Garut Makin Digemari, Ekspornya juga Meningkat
Blue Bird (BIRD) Gandeng KLHK, Ada Apa?
Sri Mulyani: Investasi Ekonomi Digital Capai US$4,7 Miliar
Tetap Optimis, Bank Mandiri (BMRI) Belum Naikkan Suku Bunga
Permintaan Rumah Subsidi Tinggi, Vista Land Akad Massal Rumah pada 1.535 Konsumen
Saham BRIS Melemah 3 Hari Beruntun, Bagaimana Prospeknya?
Emas Kembali Bersinar! Harga Emas Antam (ANTM) dan COMEX Kompak Melesat
Wings Group Soal Penarikan Mie Sedap di Hong Kong: Produksi Kami Sesuai Standar Keamanan Pangan
Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi di G20