Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS melaporkan Selasa 27 September 2022, bahwa sekitar 11 persen produksi minyak dan 8,56 persen produksi gas alam di Teluk telah ditutup.
Investor dan trader masih menunggu data stok bahan bakar AS karena Badan Informasi Energi akan merilis laporan status minyak mingguannya pada Rabu. Berdasarkan survei S&P Global Commodity Insights, pasokan minyak mentah komersial AS menunjukkan kenaikan 400.000 barel untuk pekan yang berakhir 23 September.
Baca Juga: Wall Street Pagi Ini, Indeks S&P Jatuh ke Level Terendah
Harga minyak juga terdongkrak oleh ekspektasi para analis yang mengatakan bahwa akan terjadi pengurangan pasokan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) yang akan bertemu untuk menetapkan kebijakan pada 5 Oktober.
Dolar AS yang turun dari level tertinggi 20 tahun, juga membantu mendukung minyak. Dolar yang kuat membuat minyak mentah lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.***
Artikel Terkait
Rupiah Melemah, Pasar SBN Ditinggal Asing
Bank Sentral Eropa (ECB): Suku Bunga Masih Akan Terus Naik
BKN Lakukan Pendataan Tenaga Non ASN, Simak Persyaratan dan Cara Registrasinya!
Saham PCAR Menguat, Bagaimana Prospeknya?
LPS Naikkan 3,75 Persen Tingkat Bunga Penjaminan Simpanan Rupiah
Anda Punya Tabungan Emas di Tokopedia? Segera Registrasi Offline di Pegadaian Sebelum Dibekukan
Cegah Gangguan Penyaluran Pupuk Subsidi, Petrokimia Gandeng Kejari
MLPL Jual Saham Matahari Department Store (LPPF) Senilai 1,19 Triliun
Wall Street Pagi Ini, Indeks S&P Jatuh ke Level Terendah
Erick Thohir dan Anindya Bakrie Resmi Jadi Pemegang Saham Mayoritas Oxford United