SINAR HARAPAN - Indeks saham Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan pagi ini Rabu 28 September 2022. Volatilitas pasar masih berlanjut dengan indeks S&P 500 jatuh ke level terendah dalam dua tahun terakir.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah negatif, sektor kebutuhan pokok konsumen dan utilitas menjadi beban terberat dengan mencatatkan pelemahan sebesar 1,76 persen dan 1,7 persen. Sementara itu, sektor energi meningkat 1,16 persen dan menjadi sektor yang mengalami penguatan terbesar.
Indeks S&P 500 diperdagangkan di bawah level terendah sejak Juni hal tersebut membuat investor lebih memantau seberapa jauh penurunan tersebut hingga pada akhirnya kembali stabil dan layak untuk melakukan entry ataupun averaging down.
Baca Juga: MLPL Jual Saham Matahari Department Store (LPPF) Senilai 1,19 Triliun
Mayoritas saham pun berakhir dizona merah cukup jauh dibanding kan saham yang menguat di Bursa Efek New York, terpantau saham yang melemah pada penutupan perdagangan pagi ini sebanyak 1.618, 1.531 menguat dan 142 berakhir stagnan, sementara di Bursa Efek Nasdaq, 2081 saham menguat dan 1761 melemah, sementara 242 berakhir stagnan.
Pada pagi ini Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 125,82 poin atau 0,43 persen, menjadi menetap di 29.134,99. Indeks S&P 500 tergelincir 7,75 poin atau 0,21 persen, menjadi berakhir di 3.647,29. Indeks Komposit Nasdaq terdongkrak 26,58 poin atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 10.829,50.
Langkah Federal Reserve pekan lalu yang lagi-lagi menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin dikombinasikan dengan perkiraan suku bunga terminal dana federal yang lebih tinggi terus membebani pasar ekuitas.
Baca Juga: Saham PCAR Menguat, Bagaimana Prospeknya?
Berdasarkan lembaga riset The Conference Board yang berbasis di New York pada hari kemarin, indeks kepercayaan konsumen AS melonjak ke level tertinggi lima bulan berada pada level 108 pada September, menyusul revisi 103,6 pada bulan sebelumnya.
Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa pesanan baru untuk barang-barang manufaktur tahan lama pada Agustus turun 0,2 persen, setelah penurunan 0,1 persen pada Juli.***
Artikel Terkait
Sri Mulyani: Realisasi Belanja Subsidi Naik 16,8 Persen Per Agustus 2022
Reli Dolar AS Jatuhkan Harga Emas ke bawah Level Psikologis Baru
Rupiah Melemah, Pasar SBN Ditinggal Asing
Bank Sentral Eropa (ECB): Suku Bunga Masih Akan Terus Naik
BKN Lakukan Pendataan Tenaga Non ASN, Simak Persyaratan dan Cara Registrasinya!
Saham PCAR Menguat, Bagaimana Prospeknya?
LPS Naikkan 3,75 Persen Tingkat Bunga Penjaminan Simpanan Rupiah
Anda Punya Tabungan Emas di Tokopedia? Segera Registrasi Offline di Pegadaian Sebelum Dibekukan
Cegah Gangguan Penyaluran Pupuk Subsidi, Petrokimia Gandeng Kejari
MLPL Jual Saham Matahari Department Store (LPPF) Senilai 1,19 Triliun