Bank Sentral Eropa (ECB): Suku Bunga Masih Akan Terus Naik

- Selasa, 27 September 2022 | 10:49 WIB
Bank Sentral Eropa (ECB): suku bunga masih akan terus naik. (Suaramuda/Mas Bons)
Bank Sentral Eropa (ECB): suku bunga masih akan terus naik. (Suaramuda/Mas Bons)

SINAR HARAPAN - Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Christine Lagarde, pada Senin waktu setempat, memperkirakan aktivitas ekonomi di Eropa akan melambat secara substansial dalam beberapa bulan mendatang karena meroketnya harga-harga, menurunnya daya beli dan ketidakpastian secara keseluruhan.

Pada sidang Komite Urusan Ekonomi dan Moneter Parlemen Eropa, Lagarde mengatakan bahwa ECB akan tetap menaikkan suku bunga lebih lanjut selama beberapa pertemuan berikutnya, guna meredam permintaan dan menjaga risiko pergeseran ekspektasi inflasi yang terus-menerus meningkat.

"Keputusan suku bunga kebijakan kami di masa depan akan terus bergantung pada data dan mengikuti pendekatan pertemuan demi pertemuan," tambahnya.

Baca Juga: Rupiah Melemah, Pasar SBN Ditinggal Asing

Ekonomi kawasan euro (eurozone) tumbuh sebesar 0,8 persen pada kuartal kedua 2022, Lagarde menjelaskan, hal tersebut dipicu oleh belanja konsumen yang kuat saat ekonomi kembali dibuka pasca pademi COVID-19.

Namun saat ini, pertumbuhan diperkirakan akan melambat secara substansial. Hal ini terutama disebabkan oleh inflasi yang tinggi, permintaan jasa-jasa yang lebih lambat, dan permintaan global yang melemah.

Konflik Rusia-Ukraina telah membayangi Eropa dengan konsekuensi besar pada sektor ekonomi, kata Lagarde. Prospek semakin suram ditengah tingginya tingkat inflasi dan kemungkinan inflasi akan tetap di atas target ECB untuk waktu yang lama.

Baca Juga: Sri Mulyani: Realisasi Belanja Subsidi Naik 16,8 Persen Per Agustus 2022

Situasi tersebut diperburuk dengan gangguan besar yang berkelanjutan dalam pasokan energi.

Hal tersebut telah merevisi pertumbuhan ekonomi dari proyeksi ECB sebelumnya. ECB sekarang memperkirakan ekonomi akan tumbuh sebesar 3,1 persen pada tahun 2022, sebesar 0,9 persen pada tahun 2023 dan 1,9 persen pada tahun 2024.***

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X