SINAR HARAPAN - Kementerian ESDM menargetkan uji jalan (road test) pencampuran bahan bakar nabati (BBN) ke dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sebesar 40 persen (B40), yang saat ini sedang berjalan, dapat diselesaikan pada Desember 2022.
"Road test B40 ditargetkan selesai di Desember 2022, uji jalan ini untuk menghasilkan rekomendasi teknis kebijakan implementasi B40," ujar Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Edi Wibowo dalam sambutannya mewakili Dirjen EBTKE pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi I Road Test B40, dikutip dari laman Kementerian ESDM di Jakarta, Senin.
Menurut dia, uji jalan B40 yang dilakukan setelah sukses dengan pencampuran B30 tersebut terbagi menjadi dua tahap pengujian jenis campuran bahan bakar yakni B30D10 dengan formula campuran 30 persen biodiesel (B100) ditambah 10 persen diesel nabati/diesel biohidrokarbon/HVO (D100) ditambah 60 persen BBM solar (B0) dan B40 dengan formula campuran 40 persen bodiesel (B100) ditambah 60 persen solar (B0).
Baca Juga: UKM Center UI: Kurangnya Literasi Digital Jadi Tantangan UMKM Urus Perizinan Melalui OSS
"Adapun terhadap spesifikasi biodiesel (B100) mengacu pada usulan Komite Teknis 27-04 Bioenergi Cair, dengan perbaikan parameter kadar air yang semula maksimal 350 ppm diubah menjadi maksimal 320 ppm, kadar monogliserida yang semula maksimal 0,55 persen massa menjadi maksimal 0,5 persen massa, dan kestabilan oksidasi yang semula minimal 600 menit menjadi minimal 720 menit," tambahnya.
Edi mengungkapkan pada pengujian ini, kendaraan uji yang digunakan tiga merek kendaraan bermesin diesel < 3,5 ton masing-masing dua unit, serta tiga merek kendaraan bermesin diesel > 3,5 ton masing-masing dua unit.
"Pada awal road test B40 terdapat tantangan berupa pengadaan spare part setelah overhaul awal, namun dapat kami sampaikan bahwa saat ini seluruh kendaraan telah melaksanakan uji jalan," ungkapnya.
Baca Juga: Saham GOTO Masih Ramai Diperdagangkan di Tengah Pelemahan IHSG
Untuk mengejar ketertinggalan dan dapat mencapai target yang ditetapkan pada Desember 2022, diberlakukan penambahan jarak dan rute yakni untuk kendaraan uji < 3,5 ton jarak tempuh yang semula ditargetkan 560 km/hari menjadi 650 km/hari dengan rute perubahan menjadi Balitsa-Tol Cileunyi-Ciamis-Kuningan-P3GL-Pemalang (putar balik)-Subang-Balitsa.
Artikel Terkait
World Tourism Day 2022, Momentum Pembangunan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Pergerakan Harga Emas Dibebani Suku Bunga dan Potensi Resesi
Rupiah Masih Tak Berdaya Tertekan Agresifnya Kenaikan Bunga The Fed
IHSG Anjlok, Saham ENZO Terus Ngegas
Jokowi: Baru 19 Juta dari 65,4 Juta UMKM yang Masuk Ke Platform Digital, Peluang Besar Bagi Startup
Rumor Kudeta Xi Jinping Makin Viral, Bursa Asia Ambruk
Bursa Asia Kebakaran, Saham RAFI Melesat 22,43 Persen
Tol Baru Bawa Untung Besar Untuk Jasa Marga
Saham GOTO Masih Ramai Diperdagangkan di Tengah Pelemahan IHSG
UKM Center UI: Kurangnya Literasi Digital Jadi Tantangan UMKM Urus Perizinan Melalui OSS