"Soal beras tidak ada tawar menawar karena (kontribusinya) terhadap inflasi 3,3 persen. Beras langka tidak kebayang. Impor pun saya rela. Agar itu betul-betul dijaga. Kalau mahal harus ada operasi pasar," tegasnya.
Tak hanya beras, pemerintah pun akan memberi subsidi selisih harga jual untuk kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram dan jagung Rp1.500 per kilogram jika harga kedua komoditas tersebut naik di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca Juga: Indonesia Raih Transaksi Rp 23.3 Triliun Dalam Ajang CAExpo di Nanning China
Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto menjelaskan mekanisme CSHP sendiri digunakan apabila harga beras lebih tinggi dari HET, yaitu Perum Bulog akan turun tangan untuk mendistribusikan berasnya kemudian pemerintah membayar selisih harga beras yang ada di pasar dengan harga yang Bulog jual.
Ia menjelaskan, secara rata-rata harga beras mengalami kenaikan 0,9 persen dibandingkan tahun lalu dengan harga beras medium yang disalurkan pemerintah saat ini berada di sekitar Rp9.000 per kilogram sedangkan beras premium di sekitar Rp10.000 per kilogram.
"Jadi tidak perlu khawatir, harga pasti terkendali dan Bulog mulai besok bersama Pak Menteri Perdagangan mulai intervensi karena ada kenaikan sedikit," jelas Suhanto.***
Artikel Terkait
Mazda (MZDAY) Bahas Pemberhentian Pabrik di Rusia
Pasar Pangan Murah Depok, Harga Pangan Lebih Murah dan Berkualitas
PT MRT Jakarta Buka Lowongan Kerja, Simak Detail Persyaratannya!
BSU Subsidi Gaji Tahap III Segera Cair, Cek Penerimanya di Situs Kemnaker
Daftar BLT BBM Rp600 Ribu Bisa Secara Mandiri Lewat HP, Loh! Begini Caranya
Melemah Terus Sejak Awal September, Saham MLBI Siap Rebound?
Laba Bersih Naik 359,3%, Saham BigHit Entertainment (HYBE) Kok Anjlok?
Indonesia Raih Transaksi Rp 23.3 Triliun Dalam Ajang CAExpo di Nanning China
Ekspor Kulkas Tembus USD 374 Juta, Karya Anak Bangsa Diakui Pasar Global
Harga Minyak Jatuh, Harga Bensin Turun di Amerika Serikat