SINAR HARAPAN - Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan pagi ini, Jumat Sabtu 24 September 2022, harga emas Antam (ANTM) jatuh sebesar Rp9.000. Pelemahan ini ditekan oleh berkilaunya imbal hasil obligasi yang mencapai nilai tertinggi selama 12 tahun.
Diketahui, obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mencapai nilai tertinggi selama 12 tahun setelah mencapai rekor terbaru di atas 3,8 persen.
Imbal hasil adalah suku bunga riil sehingga kenaikan level inflasi membuat pasar berpikir suku bunga pinjaman utama yang ditetapkan oleh Bank Sentral akan terus bergerak naik.
Sebelumnya, The Fed pada Rabu 21 September, menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, hal tersebut membawa suku bunga pinjaman utama ke puncak 3,0 persen atau 0,8 persen di bawah tingkat imbal hasil obligasi.
Baca Juga: Aksi Jual Kembali Memukul Wall Street
Ketua Fed, Jerome Powell, mengindikasikan tidak akan ada jeda untuk saat ini dalam siklus kenaikan suku bunga karena berjuang untuk membawa inflasi yang memanas ke target lama 2,0 persen per tahun.
Penguatan dolar AS pagi ini semakin menekan harga emas, terpantau indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 1,65 persen menjadi 113,1890.
Dilansir dari situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam (ANTM) pada harga yang dicetak pada hari ini Sabtu 24 September 2022 seharga Rp932.000 turun Rp9.000 dibandingkan harga yang dicetak kemarin Jumat 23 September 2022 seharga Rp941.000.
Baca Juga: Harga Minyak Jatuh Ke Harga Termurah Sejak Januari, WTI Hanya US,74 Per Barel
Sementara itu, kontrak emas paling aktif di divisi Comex New York Exchange, anjlok US$25,50 atau 1,52 persen, ditutup pada US$1,655,60 per ons. Emas menetap di level terendah sejak awal April 2020, dan turun 1,7 persen untuk minggu ini.
Jatuhnya harga emas memang sesuai dengan yang diperkirakan. Secara teknikal, turunnya harga emas ke bawah level psikologis yang berada pada US$1.700 per ons pada tanggal 15 September lalu membuat harga emas akan semakin turun menjauhi level tersebut.
Sementara itu, survei indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS oleh S&P Global naik ke 51,8 pada September, padahal para ekonom memperkirakan indeks akan tergelincir ke 51,1, dengan PMI jasa-jasa AS naik menjadi 49,2 pada September dari 43,7 pada Agustus.
Baca Juga: Konversi Kompor Gas ke Kompor Induksi Dipastikan Belum Berlaku Pada 2022
Mengikuti pergerakan harga tersebut simulasi buy back emas Antam turut mengalami penurunan sebesar Rp13.000 ke harga Rp796.000.
Berikut harga emas batang Antam pada hari ini, Sabtu 24 September 2022:
Artikel Terkait
Harga Emas Naik, Aksi Putin Mengalahkan Kekhawatiran Suku Bunga The Fed
Rupiah Kembali Melemah di Tengah Kenaikan Suku Bunga The Fed dan BI
Direktur UNTR Jadi Dewan Komisaris ARKO
Sudah Biasa Melawan Ombak, SOCI Juga Melawan Arus Pelemahan IHSG
Air Asia Malaysia Rangkul Ojol Dengan Gaji Tetap, Akan Buka Peluang di Indonesia November Mendatang
Suku Bunga Naik, Yield Obligasi Negara Ritel Ikut Naik
Konversi Kompor Gas ke Kompor Induksi Dipastikan Belum Berlaku Pada 2022
Proyek Pembangunan IKN Berpotensi Dongkrak Saham WIKA
Harga Minyak Jatuh Ke Harga Termurah Sejak Januari, WTI Hanya US$78,74 Per Barel
Aksi Jual Kembali Memukul Wall Street