SINAR HARAPAN - Indeks saham Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan pagi ini Jumat 23 September 2022. Wall Street telah mencetak pelemahan pada 3 sesi beruturut-turut karena investor melakukan aksi jual besar-besaran sebagai respons terhadap langkah agresif terbaru Federal Reserve untuk mengendalikan inflasi.
Pada akhir perdagangan pagi ini, saham perusahaan teknologi, seperti Amazon.com Inc (AMZN), Tesla (TSLA) Inc, dan Nvidia (NVDA) Corp terpantau melemah ditekan oleh imbal hasil obligas yang mencapai angka tertinggi dalam 11 tahun.
Saham AMZN terkoreksi 1,04 persen ke level US$117,31, angka tersebut berada di bawah level support yang berada pada harga US$123,66, menambah jumlah kerugian sepekan yang menyentuh 7,91 persen dan 12,07 persen dalam sebulan.
Baca Juga: Sah! Suku Bunga Acuan BI Resmi Naik 50 BPS Menjadi 4,25%
Sementara itu, saham TSLA, jatuh cukup dalam dengan pelemahan 4,06 persen. Pelemahan diekspektasikan akan terus berlanjut ke level support yang berada pada harga US$265,74. Saham TSLA telah mencetak pelemahan sebesar 4,38 persen dalam sepekan.
Selanjutnya, saham NVDA kembali melanjutkan pelemahan, tercatat pada akhir perdagangan hari ini saham NVDA anjlok 5,28 persen ke level US$125,61. Dengan pelemahan pada akhir perdagangan pagi ini, saham NVDA menambahkan kerugian di sepanjang tahun ini mencapai 43,27 persen dan 57,87 persen secara year-to-date.
Peningkatan pada imbal hasil AS membebani prospek perusahaan di sektor teknologi yang memiliki ekspektasi pendapatan masa depan yang tinggi dan merupakan bagian penting dari kapitalisasi pasar S&P 500.
Sebelumnya pada Rabu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, keputusan tersebut diiringi dengan kalimat yang mengisyaratkan bahwa The Fed akan menahan dan masih akan menaikan suku bunga acuan sampai inflasi menyentuh level 2 persen.***
Artikel Terkait
Wall Street Ambruk Diterjang Kenaikan Suku Bunga The Fed
BI Mulai Beraksi, Akankah Agresif Kerek Suku Bunga Seperti The Fed?
Rupiah Tembus Rp15.000, Kenaikan Suku Bunga The Fed Perkuat Dolar AS
DPR RI Setujui Pagu Anggaran Definitif Kemenparekraf 2023 Sebesar Rp3,3 Triliun
Kontribusi UMKM Perempuan Diproyeksikan Meningkat Sebesar 135 Miliar Tahun 2025
Mendag Zulkifli Hasan Bertemu Mendag Arab Saudi, Dorong Perundingan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Arab Saudi
Sah! Suku Bunga Acuan BI Resmi Naik 50 BPS Menjadi 4,25%
The Fed dan BI Kompak Agresif Naikkan Suku Bunga, IHSG Tidak Terpengaruh dan Ditutup Menguat Hari ini
Suami Puan Maharani Akuisisi MINA, Baca Dulu Sebelum Beli Sahamnya
BI Berlakukan Lagi Sanksi Bagi Eksportir Yang Tidak Masukkan Devisa ke Dalam Negeri