SINAR HARAPAN - Jalur kebijakan yang agresif dari Bank Indonesia dan The Fed dengan menaikan suku bunga rupanya tidak mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir perdagangan hari ini, Kamis 22 September 2022, IHSG berakhir menguat 0,43 persen atau sebesar 30,59 poin ke level 7.218.
Meskipun tipis, penguatan IHSG jauh lebih baik daripada jatuhnya Wall Street pada pagi hari ini, dimana Indeks utama bursa Amerika Serikat ditutup melemah dipengaruhi sentimen kenaikan suku bunga The Fed.
IHSG sempat anjlok ke level 7.127,45 pada perdagangan sesi pertama tadi pagi, namun berangsur-angsur IHSG mulai bangkit dan tetap bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan sesi kedua hingga selesai.
Baca Juga: Sah! Suku Bunga Acuan BI Resmi Naik 50 BPS Menjadi 4,25%
Gerak laju IHSG masih dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter The Fed dan Bank Indonesia (BI). Kedua Bank Sentral kompak mengambil jalur agresif dalam melawan inflasi.
Diketahui Federal Reserve (The Fed) memutuskan kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin. Sehingga membawa suku bunga pinjaman acuan Bank Sentral ke kisaran 3 persen sampai 3,25 persen. Disaat buruknya hasil laporan pengangguran dan PDB AS.
Sementara itu, BI memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 3,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps menjadi 5,00%.
Kenaikan suku bunga acuan dari kedua Bank Sentral tersebut tidak menjadi beban yang menahan gerak laju IHSG pada perdagangan hari ini. Tercatat, pada hari ini, IHSG bergerak pada rentang tertinggi 7.225,55 dan rentang terendah 7.127,45, tercatat sebanyak 30,96 miliar saham diperdagangkan dengan nilai sebesar Rp14,37 triliun.
Artikel Terkait
IHSG Betah di Zona Merah Sepanjang Perdagangan Hari Ini
Ratusan Nelayan di Dumai Tidak Bisa Melaut Karena Kelangkaan BBM
Abaikan Laporan Pengangguran dan PDB, The Fed Kerek Lagi Suku Bunga
Wall Street Ambruk Diterjang Kenaikan Suku Bunga The Fed
BI Mulai Beraksi, Akankah Agresif Kerek Suku Bunga Seperti The Fed?
Rupiah Tembus Rp15.000, Kenaikan Suku Bunga The Fed Perkuat Dolar AS
DPR RI Setujui Pagu Anggaran Definitif Kemenparekraf 2023 Sebesar Rp3,3 Triliun
Kontribusi UMKM Perempuan Diproyeksikan Meningkat Sebesar 135 Miliar Tahun 2025
Mendag Zulkifli Hasan Bertemu Mendag Arab Saudi, Dorong Perundingan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Arab Saudi
Sah! Suku Bunga Acuan BI Resmi Naik 50 BPS Menjadi 4,25%