SINAR HARAPAN - Hasil dari pertemuan The Fed membawa indeks saham Wall Street ambruk di akhir perdagangan pagi ini Kamis 22 September 2022. Diketahui, The Fed mengerek suku bunga sebesar 75 basis poin.
Terpantau Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 522,45 poin atau 1,7 persen, menetap di level 30.183,78. Indeks S&P 500 kehilangan 66 poin atau 1,71 persen, berakhir di level 3.789,93. Indeks Komposit Nasdaq terpangkas 204,86 poin atau 1,79 persen, ditutup pada level 11.220,19.
Indeks S&P 500 ditutup di zona merah dengan penurunan lebih dari 2,3 persen di sektor konsumer nonprimer dan jasa komunikasi.
Baca Juga: Abaikan Laporan Pengangguran dan PDB, The Fed Kerek Lagi Suku Bunga
Pada akhir FOMC Meeting 2022, The Fed menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya ke kisaran 3,00-3,25 persen.
Namun, pembuat kebijakan juga mengisyaratkan kenaikan yang lebih besar dalam proyeksi baru yang menunjukkan suku bunga kebijakannya naik menjadi 4,40 persen di akhir tahun ini. Hal tersebut juga memproyeksikan kenaikan sebesar 4,60 persen pada 2023. Angka tersebut naik dari proyeksi pada Juni masing-masing sebesar 3,4 persen dan 3,8 persen.
Dalam konferensi pers setelah keputusan suku bunga pada FOMC Meeting, Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan bank sentral meningkatkan kebijakan ke tingkat yang cukup untuk membatasi dan mengembalikan inflasi ke target The Fed sebesar 2 persen.
Baca Juga: ADB Outlook 2022 Proyeksikan Ekonomi Asia Tumbuh 4,9 Persen Pada 2023
Powell mengakui dan sadar akan dampak ekonomi yang mungkin ditimbulkan oleh kebijakan yang sangat ketat ini.
"Tidak ada yang tahu apakah proses ini akan menyebabkan resesi atau tidak, tetapi jika demikian, seberapa signifikan resesi itu," katanya.
Kata-kata Powell tersebut masuk akal, lantaran apabila mengacu pada Ringkasan Proyeksi Ekonomi The Fed, menunjukkan prospek yang kurang bagus bagi pertumbuhan ekonomi dan pasar tenaga kerja.
Baca Juga: Ketua ECB Membela Kenaikan Suku Bunga di Eropa
Volume transaksi di Walls Street pagi ini mencapai 11,03 miliar lember saham, naik dibandingkan dengan rata-rata 10,79 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.***
Artikel Terkait
Tingkatkan Penumpang Setelah Kenaikan Avtur, Angkasa Pura I Perpanjang Jam Operasional Di Lombok
Harga Emas Dunia Kembali Merosot, Harga Emas Antam (ANTM) Ikut Turun Sebesar Rp5.000
Ketua ECB Membela Kenaikan Suku Bunga di Eropa
ADB Outlook 2022 Proyeksikan Ekonomi Asia Tumbuh 4,9 Persen Pada 2023
Rekrutmen Calon Pegawai LPPI Masih Terbuka, Simak Persyaratannya!
KemenPUPR: Besok Kamis, 22 September 2022, Lalu Lintas Flyover Kopo di Kota Bandung Diuji Coba
Pemerintah Butuh 1.100 Miliar Dolar AS Untuk Investasi Capai NZE 2060
IHSG Betah di Zona Merah Sepanjang Perdagangan Hari Ini
Ratusan Nelayan di Dumai Tidak Bisa Melaut Karena Kelangkaan BBM
Abaikan Laporan Pengangguran dan PDB, The Fed Kerek Lagi Suku Bunga