SINAR HARAPAN - pemerintah melalui Kementerian ESDM memproyeksikan kebutuhan investasi dalam mendukung pencapaian net zero emission (NZE) pada 2060 mencapai 1.108 miliar dolar AS khusus untuk penambahan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).
Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna, merinci angka tersebut terdiri atas pembangunan pembangkit senilai 944,6 miliar dolar AS dan pembangunan transmisi sebesar 113,4 miliar dolar AS. Totalnya 1.108 miliar dolar AS hingga 2060 nanti atau rata-rata 28,5 miliar dolar AS per tahun kebutuhan investasi untuk bisa mendukung upaya penambahan EBT
Feby menjelaskan pemerintah terus mendorong percepatan peningkatan kontribusi EBT dalam bauran energi yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025. Salah satunya melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) di mana sebanyak 51,6 persen tambahan kapasitas hingga 2030 akan berasal dari EBT. "Kurang lebih ada 20,9 GW pembangunan EBT pada 2030 nanti," katanya.
Baca Juga: KemenPUPR: Besok Kamis, 22 September 2022, Lalu Lintas Flyover Kopo di Kota Bandung Diuji Coba
Target tersebut merupakan bagian dari ambisi Indonesia untuk bisa mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang. Untuk itu dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk bisa men-support program-program NZE.
Pada 2060 nanti, pemerintah menargetkan ada 708 GW pembangkit EBT, di mana 96 persennya berasal dari energi terbarukan dan sisa 4 persennya berasal dari energi baru.
"Energi terbarukan kita akan kembangkan semua yang kita miliki baik itu energi surya, angin, hydro, bioenergy, laut, panas bumi, juga kita dorong hidrogen dan baterai. Energi baru itu seperti nuklir, ini juga akan coba untuk bisa support upaya kita menuju NZE," kata Feby.***
Artikel Terkait
Waskita Karya (WSKT) Targetkan Pendapatan Rp20 Triliun
Subsidi dan Kompensasi Energi Naik Menjadi Rp338 Triliun Pada 2023
Semakin Kaya, Arab Saudi Temukan Situs Emas Baru di Madinah
Umumkan Kenaikan Harga Aplikasi, Saham Apple Ditutup Menguat
Tingkatkan Penumpang Setelah Kenaikan Avtur, Angkasa Pura I Perpanjang Jam Operasional Di Lombok
Harga Emas Dunia Kembali Merosot, Harga Emas Antam (ANTM) Ikut Turun Sebesar Rp5.000
Ketua ECB Membela Kenaikan Suku Bunga di Eropa
ADB Outlook 2022 Proyeksikan Ekonomi Asia Tumbuh 4,9 Persen Pada 2023
Rekrutmen Calon Pegawai LPPI Masih Terbuka, Simak Persyaratannya!
KemenPUPR: Besok Kamis, 22 September 2022, Lalu Lintas Flyover Kopo di Kota Bandung Diuji Coba