Ketua ECB Membela Kenaikan Suku Bunga di Eropa

- Rabu, 21 September 2022 | 10:13 WIB
Ketua ECB membela kenaikan suku bunga di Eropa. (Tangkap layar YouTube.com/European Central Bank)
Ketua ECB membela kenaikan suku bunga di Eropa. (Tangkap layar YouTube.com/European Central Bank)

SINAR HARAPAN - Ketua Bank Sentral Eropa (ECB), Christine Lagarde, pada Selasa waktu setempat, membela keputusan agresifnya untuk menaikkan suku bunga secara paksa dan berjanji untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut guna menjinakkan inflasi.

"Bergerak lebih cepat di awal siklus kenaikan inflasi jelas menunjukkan komitmen kami untuk menurunkan inflasi ke target jangka menengah kami," kata Lagarde saat berpidato di acara Karl-Otto-Poehl Lecture di Frankfurt.

Inflasi di kawasan euro melayang pada tingkat historis tinggi, ECB menaikkan suku bunga utama dua kali tahun ini dengan total 125 basis poin. Ketua ECB menegaskan bahwa inflasi di kawasan euro, yang dulunya rendah untuk waktu yang lama, sekarang "terlalu tinggi."

Baca Juga: Harga emas dunia kembali merosot, Harga emas Antam (ANTM) ikut turun serbesar Rp5.000

Dia memperingatkan bahwa kawasan euro berada dalam tingkat inflasi tertinggi dalam sepuluh bulan berturut-turut dan akan terus demikian dalam waktu dekat.

Hambatan pasokan, ditambah dengan menurunya permintaan akan jasa telah menyebabkan inflasi meluas ke industri barang dan jasa-jasa.

Lonjakan harga energi yang dimulai ketika pasokan dibatasi dan diperparah oleh konflik Ukraina menjadi penyebab utama inflasi di kawasan euro.

Baca Juga: Tingkatkan Penumpang Setelah Kenaikan Avtur, Angkasa Pura I Perpanjang Jam Operasional Di Lombok

Ketika Uni Eropa mencoba untuk menurunkan ketergantungannya pada energi Rusia dan melakukan transisi ke energi hijau, Lagarde percaya bahwa hal itu akan mempengaruhi pasokan dan harga-harga jika harga energi lebih tinggi berlangsung lama.

Inflasi tinggi yang terus-menerus di kawasan euro tersebut memaksa ECB untuk menormalkan kebijakan moneter dan menyesuaikan suku bunga sebanyak yang diperlukan untuk mencapai target inflasi kami dalam jangka menengah.

"Kami tidak akan membiarkan fase inflasi tinggi ini mempengaruhi perilaku ekonomi dan menciptakan masalah inflasi yang berkepanjangan," katanya.***

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA, Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kurs Rupiah Menguat Seiring Penurunan PDB AS

Jumat, 31 Maret 2023 | 11:12 WIB
X