SINAR HARAPAN - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatawarta, usai menghadiri Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI mengatakan bahwa Badan Anggaran DPR RI telah menyetujui penambahan anggaran subsidi dan kompensasi energi menjadi Rp338 triliun pada tahun 2023.
“Totalnya jadi sekitar Rp338 triliun, subsidi plus kompensasi. Untuk subsidi Rp212 triliun dan sisanya kompensasi,” kata Isa.
Angka tersebut naik dibandingkan alokasi awal, yakni sebesar Rp336,7 triliun. Bertambahnya anggaran tersebut, kata Isa, seiring asumsi kurs rupiah yang diubah dari Rp14.750 per dolar AS menjadi Rp14.800 per dolar AS.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Targetkan Pendapatan Rp20 Triliun
Isa juga mengatakan bahwa pemberian subsidi energi pada tahun depan angkan dilakukan dengan beberapa kebijakan.
Seperti melanjutkan pemberian subsidi, selisih harga untuk minyak tanah dan subsidi tetap untuk BBM solar disertai dengan pengendalian volume dan pengawasan atas golongan atau sektor-sektor yang berhak memanfaatkan.
Dilanjutkan dengan melakukan transformasi subsidi LPG tabung 3 kg menjadi berbasis target penerima dan terintegrasi dengan program perlindungan sosial, dan memberikan subsidi listrik tepat sasaran dengan diselaraskan pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat.
Artikel Terkait
Prancis Kirim Gas Ke Jerman, Indeks DAX Naik Tipis
Wall Street Berakhir Menguat, Bagaimana IHSG?
China Longgarkan Lockdown, Prospek Permintaan Minyak Mulai Cerah
Gencarkan Program Konversi BBM ke listrik, Kemenhub Upayakan Subsidi
Emas Dunia Jatuh, Harga Emas Antam Logam Mulia Malah Naik
Kurs Rupiah Masih Lesu, Dolar AS Menguat
Saham AGII Terkoreksi, Bagaimana Prospeknya?
Presiden Jokowi Resmikan Tol Baru Hari Ini
Luar Biasa! Saham Properti SMDM Paling Untung di Tengah Ancaman Suku Bunga Tinggi
Waskita Karya (WSKT) Targetkan Pendapatan Rp20 Triliun