SINAR HARAPAN - Jumlah wirausaha di Indonesia belum mencapai angka yang ideal untuk bisa menjadi negara maju.
Perlu upaya untuk mewujudkan ekosistem kewirausahaan yang mendukung, di antaranya melalui sinergi lintas sektor, standardisasi, dan integrasi pelaksanaan program baik di tingkat pusat maupun daerah, serta mengembangkan proses bisnis dalam ekosistem.
Untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan kewirausahaan di Tanah Air, lanjutnya, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional.
Baca Juga: Cek Saham Teruntung dan Terbuntung Dalam Sepekan, Saham COAL Melesat 67,32 Persen
Salah satu langkah sosialisasi Perpres Nomor 2 Tahun 2022 dan pendampingan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk masuk ke dalam ekosistem digital adalah dengan mengadakan Workshop Pengembangan Kewirausahaan Nasional seperti yang dilakukan di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu 18 Septembre 2022.
"Ini merupakan kolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dunia usaha, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama mendorong peningkatan kompetensi UMKM dan transformasi UMKM menjadi wirausaha yang inovatif dan berkelanjutan," ujar Asisten Deputi Ekosistem Bisnis Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Irwansyah Putra, dalam Workshop Pengembangan Kewirausahaan Nasional di Sukabumi, Jawa Barat, lewat keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Dia mengharapkan keinginan kuat dari pelaku usaha untuk naik kelas, dukungan berbagai program maupun insentif dari pemerintah, serta sinergi dengan berbagai dapat mendorong kemunculan wirausaha yang mampu menyerap banyak tenaga kerja, sekaligus menjadi penggerak kelahiran wirausaha-wirausaha baru.
Baca Juga: PLN: Tidak Ada Penghapusan Daya Listrik 450 VA
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sukabumi, Yulipri, menuturkan bahwa jumlah UMKM di Kabupaten Sukabumi mencapai 201 ribu yang 46 ribu di antaranya sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
Workshop yang diadakan Kemenkop disebut sangat membantu pelaku UMKM untuk mempunyai daya saing tinggi, mendapatkan pengetahuan dan informasi terkait legalitas usaha seperti NIB, Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), hingga sertifikat halal.
"Karena selama ini hanya dijual di warung saja. Harapannya bisa masuk ke ritel modern hingga sampai ekspor," katanya.
Baca Juga: Kemenperin Dorong Ekosistem Industri 4.0 dan Pengembangan ‘Silicon Valley’ Indonesia
Kegiatan workshop tersebut dilaksanakan secara serentak di tiga tempat, yakni Kabupaten Sukabumi, Kota Serang di Banten, dan Kota Kendari di Sulawesi Tenggara untuk mengakselerasi rasio kewirausahaan dan penumbuhan wirausaha sebesar empat persen di tahun 2024.
Artikel Terkait
Akhir Pekan Ini Emas Antam Logam Mulia Naik Rp7.000, Emas Comex Naik Tipis
Harga TBS dan CPO Jambi Turun Lagi, Cek Harganya Sekarang
Gubernur Babel Apresiasi Pembangunan Smelter PT Timah (TINS)
Yuk Cegah dan Tolak Pencucian Uang atau Money Laudering dengan Cara Ini!
Peluang Ekspor Tulang Sapi dan Kerbau ke Jepang Cukup Besar
PLN: Tidak Ada Penghapusan Daya Listrik 450 VA
Kenaikan Tarif Transportasi Online Harus Seiring Dengan Peningkatan Layanan
Kemenperin Dorong Ekosistem Industri 4.0 dan Pengembangan ‘Silicon Valley’ Indonesia
Saham APPL, QCOM, dan GSAT Anjlok, Iphone 14 Bisa Jadi Penyelamat
Cek Saham Teruntung dan Terbuntung Dalam Sepekan, Saham COAL Melesat 67,32 Persen