SINAR HARAPAN - CEO consumer product ternama, Laxman Narasimhan, akan menggantikan Howard Schultz sebagai CEO Starbucks. Penggantian CEO ini sudah ketiga kalinya dilakukan Starbucks pada musim gugur ini.
Narasimhan adalah CEO Reckitt yang berbasis di Inggris. Perusahaan yang memproduksi Lysol, produk susu formula bayi dan barang-barang rumah tangga lainnya.
Mulai 1 Oktober, Narasimhan akan masuk sebagai CEO dan akan sepenuhnya mengambil alih pada bulan April 2023. Namun, Schultz akan tetap di jajaran direksi setelah transisi.
Baca Juga: Berbeda Dengan Indonesia yang Naikkan BBM, Malaysia Justru Turunkan BBM
Dalam sebuah pernyataan, Narasimhan mengatakan bahwa dia akan bekerja dengan Schultz, memimpin Starbucks untuk lebih maju.
Sebelumnya, Schultz melangkah sebagai CEO sementara setelah Kevin Johnson mengumumkan pada bulan Maret bahwa ia akan pensiun.
Sejak kembalinya Schultz, Perusahaan menutup 16 Toko di seluruh AS — termasuk enam di Area Puget Sound — karena masalah keamanan. Penutupan adalah bagian dari apa yang disebut Proyek "Reinvention" Starbucks.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 44 Sudah Dibuka, Simak Langkah Pendaftarannya!
Starbucks telah menggantikan jajaran eksekutif kunci di tengah memanasnya permasalahan dengan serikat pekerja.
Perusahaan juga menghadapi masalah penjualan yang menurun di China, pasar terbesar kedua Starbucks, karena pembatasan COVID-19 yang memaksa perusahaan raksasa kopi itu menutup toko.
Narasimhan mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri sebagai CEO Reckitt, peran yang dipegangnya sejak 2019. Dia telah memegang peran eksekutif sebelumnya di PepsiCo dan McKinsey serta merupakan wali dari Brookings Institute, Washington, DC.
Gaji tahunan dasar Narasimhan akan menjadi US$1,3 juta, menurut dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS.***
Artikel Terkait
BBM Naik, Sri Mulyani: Subsidi BBM Masih Tetap Dinikmati
Erick Thohir Minta Pertamina Jaga Stok BBM
Ekonom: Pemerintah Waspadai Dampak Harga BBM Pada Pertumbuhan Ekonomi
Pengusaha: Walau Kenaikan BBM Masih Moderat, Pemerintah Perlu Kendalikan Dampaknya
Banyak Konsumen Beralih ke SPBU Vivo, Dianggap Lebih Murah dan Bersih
Harga Gas Alam Ambruk Jelang Persiapan Musim Dingin Eropa
IHSG Sepekan, Saham BBCA, BMRI, BBNI dan ADRO Diborong Asing
Organda Minta Pemerintah Sesuaikan Tarif Moda Angkutan Umum
Kartu Prakerja Gelombang 44 Sudah Dibuka, Simak Langkah Pendaftarannya!
Berbeda Dengan Indonesia yang Naikkan BBM, Malaysia Justru Turunkan BBM