Luhut Minta Industri Mempercepat Peralihan EBT, Pertamina Teken 4 Kontrak

SINAR HARAPAN - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, meminta industri mempercepat peralihan energi baru terbarukan (EBT).

Dilansir dari idxchannel, pada peresmian PLTS Atap di pabrik Danone-Aqua Mambal, Badung, Bali, hari Rabu 31 Agustus, Luhut menjelaskan, salah satu isu prioritas Presidensi G20 Indonesia di Bali adalah bagaimana mencapai karbon netral dengan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan.

Dengan dukungan industri, Luhut berharap target Indonesia bebas energi fosil pada 2030 bisa lebih cepat.

Baca Juga: Menperin Kemukakan Dampak Tantangan Global Bagi Industri Nasional

CEO Danone Indonesia Connie Ang mengatakan, PLTS Atap di pabrik Aqua Mambal merupakan yang terbesar untuk skala industri di Bali.

Dengan kapasitas sistem sebesar 704 KWP, PLTS di pabriknya dapat menghasilkan listrik sebesar 1.050 MWH per tahun sekaligus mengurangi 882 ton CO2 per tahun.

Tidak hanya pihak swasta, pemerintah melalui PT Pertamina pun ikut mendukung pengembangan EBT. Diketahui, saat ini tercatat ada empat pihak yang menandatangani Nota Kesepahaman dengan Pertamina dalam pengembangan proyek EBT.

Baca Juga: Kejar Target 30 Juta UMKM Digital, Ajang Pahlawan Digital UMKM Kembali Digelar, Ikuti dan Daftar Segera!

Pertama, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dalam kemitraan bisnis potensial dan pertukaran data pengembangan proyek rendah karbon.

Kedua, PT Pertamina dengan PT Pertamina EP dan Japan Oil Gas and Metals National Corporation (JOGMEC) yang sepakat menandatangani perjanjian studi bersama untuk proyek injeksi CO2 atau CCUS-EOR di Jatibarang.