Kurs Rupiah Hari Ini Masih Berfluktuasi, Apa Penyebabnya?

SINAR HARAPAN - Pada perdagangan Kamis (18/8/2022), nilai tukar rupiah berpotensi berfluktuasi terhadap dolar AS. Mata uang rupiah berfluktuasi di rentang Rp14.750 - Rp14.820.

Salah satu yang penyebab fluktuasi tersebut adalah risalah The Fed yang masih memantau perkembangan inflasi untuk menentukan kebijakan moneter.

Ketua The Fed, Jerome Powell, pada konferensi pers, mengatakan The Fed dapat beralih ke kenaikan suku bunga yang lebih kecil ke depan.

Baca Juga: Wah, Harga Emas Antam Turun Lagi!

Meski begitu, dia tetap membuka opsi untuk kenaikan suku bunga acuan yang lebih besar pada pertemuan berikutnya di bulan September, tergantung pada data ekonomi yang akan dirilis sebelum pertemuan.

"Untuk perdagangan Kamis (18/8/2022), mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.750 - Rp14.820," jelas Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya.

Pada Selasa (16/8/2022), rupiah ditutup melemah 26,5 poin atau 0,18 persen ke Rp14.768 per dolar AS. Sedangkan, indeks dolar AS terpantau naik tipis 0,03 persen ke 106,58. Ibrahim menjelaskan, pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh sentimen pembacaan nota keuangan.

Baca Juga: Bursa Asia Ditutup Hijau! IHSG Hari Ini Bagaimana?

Pada rincian asumsi ekonomi makro dalam nota keuangan 2023 disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%. Inflasi berada di kisaran 3,3%. Nilai tukar rupiah di rentang 14.750. Bunga SUN dengan tenor 10 tahun 7,85%. Harga minyak mentah Indonesia berada di US$ 90 per barel. Lifting migas masing-masing 660.000 barel dan 1.005.000 barel minyak per hari.

Dengan demikian, kurs rupiah hari ini masih sesuai dengan asumsi dalam nota keuangan 2023.