SINAR HARAPAN - Investor, trader dan hedge funds, satu per satu meninggalkan pasar minyak mentah dalam beberapa bulan terakhir.
Aktivitas perdagangan berada pada level terendah pada tujuh tahun terakhir. Sentimen krisis energi global selalu muncul di setiap tahunnya sehingga investor lelah berurusan dengan Volatilitas yang terus-menerus tinggi.
Hedge funds dan para spekulan pasar telah membuat perubahan harga harian menjadi lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya sehingga mempersulit perusahaan untuk melindungi harga pembelian fisik minyak.
Volatilitas telah merugikan perusahaan yang membutuhkan stabilitas pasar energi untuk operasi mereka, tidak hanya perusahaan minyak dan gas, tetapi juga industri manufaktur, makanan dan minuman.
BACA JUGA : Apple Berencana Rambah Vietnam Sebagai Tempat Produksi
Saat tulisan ini dibuat hari, Rabu (17/8/2022), minyak mentah wti menyentuh harga terendah US$ 86.55 per barel dibawah area support pada level US$ 87.02 per barel sedangkan minyak mentah brent menyentuh harga terendah US$ 92.34 per barel di bawah area support pada level US$ 94.12 per barel.
Artikel Terkait
Siap-siap Beli Emas! Harga Emas Antam Merosot Tajam Hingga Rp 8.000
Warren Buffet Tambah Porsi Lagi di Sektor Energi dan Keuangan
Jokowi Dorong Terus UMKM Masuk Ekosistem Digital
Lo Kheng Hong Masuk Ke Saham DILD, IHSG Masih Hijau Di Sesi I
APBN 2022 Surplus, Apa Saja Agenda Jokowi Untuk APBN 2023?
Pidato Jokowi Manjur ! IHSG mendadak ditutup menguat
Mau Serok Saham Walmart (WMT)? Baca dulu!
Elon Musk Beli Klub Sepak Bola Machester United, Benarkah?
Rayakan HUT RI ke 77 Kemenparekraf Gelar Kompetisi Menyanyi
Apple Berencana Rambah Vietnam Sebagai Tempat Produksi