SINAR HARAPAN - PASAR komoditas minyak bergejolak pada perdagangan pekan lalu. Meskipun naik 3,4% secara point-to-point.
Ini terjadi ada minyak jenis brent harganya menjadi USD 98.15 per barel. Hal ini dibantu oleh data inflasi AS pada bulan juli yang berada di bawah ekspektasi.
Namun, sentimen negatif masih banyak membayangi pasar minyak, terutama gangguan pasokan dari pipa di Eropa dan revisi dari OPEC.
Ini menurunkan proyeksi permintaan minyak mentah untuk tahun 2022 sebesar 3,1 juta bph, turun 260.000 bph dari ekspektasi sebelumnya.
Baca Juga: Aksi Joe Biden Bikin Harga Minyak Dunia Melorot
Dengan adanya sentimen negatif dan positif pada pekan lalu, berikut hal yang masih mempengaruhi perdagangan komoditas minyak pekan. ini:
1 . IEA (International Energy Agency) menaikkan proyeksi permintaan minyak mentah pada 2022
Berbeda dengan OPEC, IEA menaikan prospek permintaan minyak mentah 2022 sebesar 380.000 bph menjadi 2,1 juta bph.
Ini dilakukan dengan alasan peralihan penggunaan gas ke minyak dikarenakan mahalnya harga gas alam untuk mengoperasikan pembangkit listrik.
2. Kebocoran pipa di Lousiana, AS
Artikel Terkait
Harga Minyak Mentah Anjlok 2% Siang Ini
Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi US$ 42 per Barel
Harga Minyak Mentah Sentuh Level Tertinggi
Minyak Mentah Bisa Lampaui 100 Dolar AS per Barel
Rusia-Ukraina Belum Akur, Minyak Mentah Indonesia 113,50 Dolar AS per Barel
Dibayar Minyak Mentah, Waskita Karya Dapat Proyek di Sudan Selatan Rp25 T
Pemimpin Uni Eropa Tak Sudi Impor dari Rusia, Minyak Mentah Naik di Asia
Harga Minyak Mentah RI Naik US$ 7,10 jadi US$ 109,61 per Barel
Produksi Minyak Mentah Blok Rokan Capai 161.000 Barrel Per Hari
Harga Minyak Mentah Berfluktuasi, Wajib Simak Hal Berikut untuk Perdagangan Komoditas Minyak Pekan Ini