SINAR HARAPAN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I-2022 stabil atau hampir sama dengan kuartal IV-2021, yaitu 5,01 persen.
Dia pun turut membandingkan pertumbuhan ekonomi global dengan Indonesia, yang diramal sejumlah lembaga keuangan dunia realisasinya jauh lebih tinggi pertumbuhan ekonomi Indonesia ketimbang global.
"Dari segi pertumbuhan ekonomi global, tahun ini diperkirakan 3,6 hingga 4,5 persen. Namun dari berbagai lembaga di dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 5 sampai dengan 5,4 persen," ujar Airlangga dalam jumpa pers virtual yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, dikutip Selasa, 10 Mei 2022.
Ketua umum partai Golkar tersebut juga menuturkan, pertumbuhan positif ekonomi nasional didukung oleh berbagai sektor serta jumlah tenaga kerja yang tercipta. Bahkan dia mencatat, selama bulan Ramadhan tahun ini indeks belanja meningkat mencapai 31 persen dibandingkan dengan Ramadhan tahun lalu hampir di seluruh wilayah di Indonesia.
"Di Kalimantan meningkat 199,6, Sumatra 178, Jawa 137, Maluku dan Papua 145,5, dan Bali-Nusa Tenggara 72,9," sambungnya.
Terkait kinerja penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, Airlangga menyampaikan realisasi anggarannya mencapai 15,4 persen atau Rp 70,37 triliun. Di bidang kesehatan sendiri sebesar 9,7 persen atau Rp 11,87 triliun dialokasikan untuk insentif tenaga kesehatan dan klaim pasien.
"Penguatan pemulihan ekonomi sekitar 5,2 persen atau Rp 9,2 triliun, baik itu di sektor pariwisata, dukungan UMKM, dan perpajakan," bebernya.
Tak luput, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini juga menyampaikan catatan yang diberikan oleh Presiden Jokowi, agar diperhatikan terkait energi dan pangan untuk ketahanan nasional ke depan. (Pramesti Regita)