SINAR HARAPAN - Pendapatan stasiun TV swasta, PT Net Visi Media Tbk (NETV), pada kuartal I-2023 turun sebesar 31 persen secara tahunan (yoy) imbas dari penurunan pendapatan iklan.
Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp67,6 miliar pada kuartal I-2023 menurun dari sebelumnya Rp97,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Pendapatan perseroan pada kuartal I-2023 mengalami penurunan disebabkan penurunan pendapatan iklan televisi Rp16,8 miliar dan iklan digital Rp15,8 miliar,” kata CEO PT Net Visi Media Tbk, Deddy Haryanto, saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, yang dikutip Sabtu 10 Juni 2023.
Baca Juga: Tergerus Pembayaran Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa RI Pada Mei Menurun
Meskipun terjadi penurunan, total beban program dan siaran mengalami peningkatan 10,3 persen yoy, dari Rp49,5 miliar pada kuartal I-2022 menjadi Rp54,6 miliar pada kuartal I-2023.
Dengan demikian, total laba kotor perseroan turun sebesar Rp35,3 miliar atau setara dengan 73,1 persen, dari Rp48,3 miliar menjadi Rp35,3 miliar.
Deddy menambahkan bahwa beban umum dan administrasi mengalami peningkatan, dari Rp63,6 miliar menjadi Rp64,2 miliar.
Baca Juga: Studi Visa: Indonesia akan menjadi cashless society pada tahun 2030
Peningkatan beban umum dan administrasi turut meningkatkan EBITDA (Earning Before Interest, Depreciation and Amortisation) dari Rp1,3 miliar pada kuartal I-2022 menjadi Rp39,4 miliar pada kuartal I-2023.
Adapun rugi sebelum pajak perseroan tercatat sebesar Rp74,9 miliar, naik dari sebelumnya Rp39,3 miliar. Sementara manfaat pajak penghasilan tercatat sebesar Rp8,2 miliar.
Dengan begitu, total rugi bersih perseroan pada kuartal I-2023 tercatat sebesar Rp66,7 miliar, naik dari sebelumnya Rp43,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Merugikan Pendapatan Negara, Barang Impor Ilegal Senilai Rp13,31 Miliar Dimusnahkan
Sementara itu, jumlah aset NETV tercatat turun dari Rp1,65 triliun pada Desember 2022 menjadi Rp1,62 triliun pada Maret 2023.
Total liabilitas naik dari Rp1,74 triliun menjadi Rp1,77 triliun. Kemudian, ekuitas naik dari Rp91,97 miliar menjadi RpRp158,17 miliar.
Artikel Terkait
Perkuat Eksekusi Rencana Bisnis, PGAS Buyback Obligasi Rp7,43 Triliun
Impack Pratama Industri (IMPC) Akan Bagikan Dividen Rp162,8 Miliar
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Teken NDA Dengan Dua Investor Singapura
BEI Akan Luncurkan Papan Pemantauan Khusus Hybrid Call Auctuin, Begini Mekanismenya
Torehkan Kinerja Positif, Laba Bersih Pertamina Patra Niaga Meningkat Capai 193,07 Juta Dolar AS
Ditekan Harga Pangan dan Energi, 20 Negara Zona Euro Alami Resesi
Melesat 5 Hari Beruntun, Harga Saham AWAN Meroket 304,53 Persen dari Harga IPO
Merugikan Pendapatan Negara, Barang Impor Ilegal Senilai Rp13,31 Miliar Dimusnahkan
Studi Visa: Indonesia akan menjadi "cashless society" pada tahun 2030
Tergerus Pembayaran Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa RI Pada Mei Menurun