SINAR HARAPAN - Badan Stastistik Uni Eropa, Eurostat, melaporkan bahwa sebanyak 20 negara zona euro mengalami resesi ringan di kuartal pertama tahun 2023.
Dalam laporan yang dirilis Kamis 8 Juni waktu setempat (Jumat pagi WIB), Eurostat mengatakan pertumbuhan ekonomi di negara-negara zona euro turun 0,1 persen di masing-masing dua kuartal terakhir menunjukkan resesi teknis.
Pertumbuhan ekonomi terganggu oleh harga pangan dan energi yang tinggi, jaringan perdagangan yang terganggu, dan ketidakstabilan yang terdampak dari konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Torehkan Kinerja Positif, Laba Bersih Pertamina Patra Niaga Meningkat Capai 193,07 Juta Dolar AS
Tidak hanya itu, negara-negara yang merupakan ekonomi terbesar di zona euro telah gagal mendorong gerak laju perekonomian diwilayah tersebut.
Diketahui, Jerman memasuki resesi pada kuartal pertama, setelah menyusut 0,5 persen pada kuartal terakhir 2022 dan 0,3 persen pada kuartal pertama tahun ini.
Pertumbuhan di Prancis datar pada kuartal terakhir 2022, diikuti dengan pertumbuhan 0,2 persen pada awal tahun ini.
Baca Juga: Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Teken NDA Dengan Dua Investor Singapura
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Italia menyusut 0,1 persen pada akhir 2022, sebelum pulih ke pertumbuhan 0,6 persen pada awal tahun ini.
Dengan angka tersebut, Italia menjadi negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tercepat di wilayah Eropa.
Konflik Ukraina telah membuat harga energi lebih tinggi, menciptakan efek lanjutan pada harga pangan, dan perdagangan.
Baca Juga: Impack Pratama Industri (IMPC) Akan Bagikan Dividen Rp162,8 Miliar
Eurostat mengatakan bahwa dalam konteks itu pengeluaran keseluruhan di zona euro turun 0,3 persen pada kuartal pertama setelah turun 1 persen pada kuartal sebelumnya. Impor dan belanja publik secara keseluruhan juga turun di kedua kuartal.
Kinerja ekonomi zona euro kemungkinan akan menjadi topik sentral pertemuan para pemimpin keuangan pada 15 Juni untuk membahas apakah Bank Sentral Eropa harus menaikkan suku bunga.
Artikel Terkait
Resmi! Indonesia-Malaysia Perbaharui Perjanjian Perdagangan Perbatasan
Hadapi Kebijakan Uni Eropa, Industri Sawit RI Diminta Perkuat Rantai Pasokan
Pemerintah dan DPR Sepakati Tiga Asumsi Dasar Penyusunan RAPBN Tahun Anggaran 2024
KPK Menilai Sektor Pertambangan di Sulawesi Tenggara Tidak Taat Bayar Pajak
Mau Ganti Nakhoda, Harga Saham GOTO Ditutup Menguat
Perkuat Eksekusi Rencana Bisnis, PGAS Buyback Obligasi Rp7,43 Triliun
Impack Pratama Industri (IMPC) Akan Bagikan Dividen Rp162,8 Miliar
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Teken NDA Dengan Dua Investor Singapura
BEI Akan Luncurkan Papan Pemantauan Khusus Hybrid Call Auctuin, Begini Mekanismenya
Torehkan Kinerja Positif, Laba Bersih Pertamina Patra Niaga Meningkat Capai 193,07 Juta Dolar AS