SINAR HARAPAN - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) meneken Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan dua investor Singapura yakni State Power Investment Cooperation (SPIC) dan JOE Green Pte Ltd.
"Penandatanganan NDA ini merupakan bukti kemajuan Nusantara dengan investor internasional, terutama dari Singapura. Hal ini menunjukkan bahwa proyek investasi di Nusantara mengalami kemajuan yang pesat," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, dalam keterangan yang dikutip Jumat 9 Juni 2023.
Menurut dia, keberlanjutan Singapura sebagai garden city akan berdampak bagi Nusantara yang mengusung konsep smart sustainable forest city.
Baca Juga: Impack Pratama Industri (IMPC) Akan Bagikan Dividen Rp162,8 Miliar
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menandatangani NDA dengan Advisor of SPIC, Steven Yeo, dan Managing Director of JOE Green, Boediman Widjaja.
Agung Wicaksono mengatakan bahwa dua perusahaan ini bergerak di bidang energi terbarukan dan pengelolaan limbah.
Hal ini sejalan dengan sektor prioritas utama OIKN Nusantara yang bertujuan membangun hingga 7,16 gigawatt dari pembangkit listrik dengan energi terbarukan untuk menampung 1,9 miliar penduduk di 2045.
Baca Juga: Perkuat Eksekusi Rencana Bisnis, PGAS Buyback Obligasi Rp7,43 Triliun
NDA tersebut akan ditindaklanjuti dengan pertukaran data untuk merumuskan studi kelayakan serta aspek ekonomi dan pasar investasi pada sektor tersebut.
OIKN berkomitmen untuk menyambut semua investor melalui Public Private Partnership (PPP), skema investasi langsung beserta insentif pajak dan non-pajak, termasuk hak atas tanah hingga 95 tahun.
“OIKN memiliki lebih dari 300 paket investasi dengan total nilai 2,6 miliar dolar yang terdiri dari enam sektor prioritas utama dan dua belas sektor prioritas tinggi,” kata Agung Wicaksono.
Baca Juga: Mau Ganti Nakhoda, Harga Saham GOTO Ditutup Menguat
Steven Yeo dan Boediman Widjaja termasuk di antara seratus delegasi Singapura yang mengunjungi Nusantara pada 31 Mei 2023. Kunjungan tersebut difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Kementerian Investasi Republik Indonesia.
Steven Yeo mengatakan, SPIC percaya bahwa Nusantara mempunyai peluang investasi yang besar.
Artikel Terkait
Harga Emas Comex Jatuh, Harga Emas Antam Ikut Turun Rp8.000 Hari Ini
Performa Mingguan Saham VTNY Terpoles 44 Persen, Hold Atau Jual?
Rupiah Melemah Lagi Seiring Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
Resmi! Indonesia-Malaysia Perbaharui Perjanjian Perdagangan Perbatasan
Hadapi Kebijakan Uni Eropa, Industri Sawit RI Diminta Perkuat Rantai Pasokan
Pemerintah dan DPR Sepakati Tiga Asumsi Dasar Penyusunan RAPBN Tahun Anggaran 2024
KPK Menilai Sektor Pertambangan di Sulawesi Tenggara Tidak Taat Bayar Pajak
Mau Ganti Nakhoda, Harga Saham GOTO Ditutup Menguat
Perkuat Eksekusi Rencana Bisnis, PGAS Buyback Obligasi Rp7,43 Triliun
Impack Pratama Industri (IMPC) Akan Bagikan Dividen Rp162,8 Miliar