• Sabtu, 23 September 2023

UMKM Mengisi 10 Persen Antrean Pipeline IPO Tahun Ini

- Kamis, 8 Juni 2023 | 08:40 WIB
 UMKM Mengisi 10 Persen Antrean Pipeline IPO Tahun Ini. (freepik.com / graystudiopro1)
UMKM Mengisi 10 Persen Antrean Pipeline IPO Tahun Ini. (freepik.com / graystudiopro1)

SINAR HARAPAN - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, menyampaikan sebanyak 10 persen dari perusahaan yang mengantre di pipeline Initial Public Offering (IPO) pada tahun ini merupakan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Nyoman di Main Hall BEI Jakarta menjelaskan sebanyak 10 persen sektor UMKM yang mengantre IPO tersebut merupakan perusahaan dengan nilai aset di bawah Rp50 miliar.

Sisanya, sekitar 85-90 persen yang mengantre IPO masih didominasi oleh perusahaan dengan aset skala menengah dengan nilai aset antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar, dan skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar.

Baca Juga: ELSA Segera Bagi Dividen 50 Persen Laba Bersih

“Memang lebih besar sekitar 85-90 persen itu yang menengah dan besar, UMKM sisanya yang skala kecil dan di akselerasi itu sekitar 10 persen,” ujar Nyoman dari keterangan yang dikutip Kamis 8 Juni 2023.

Melihat fenomena tersebut, pihaknya telah menyediakan papan akselerasi sebagai upaya mendorong lebih banyak UMKM untuk menyelenggarakan IPO, sebagai bentuk penggalangan dana untuk naik kelas dan melakukan ekspansi.

“Yang kita masukkan ke papan akselerasi bukan hanya sekedar sizenya yang kecil. Kita tidak melihat itu, tapi bagaimana perusahaan ini berbeda dari yang lain, artinya, ada inovasi ada hal-hal yang kita lihat ada growth opportunity ke depan,” ujar Nyoman.

Baca Juga: Ditutup Menguat, Harga Saham MAPI Sentuh Harga Tertinggi Baru

Dalam kesempatan sama, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, yang ikut hadir di Main Hall BEI, menyampaikan sampai saat ini telah terdapat 33 UMKM yang menggelar IPO dari total 864 perusahaan yang telah melantai di bursa.

Melalui keterlibatan BEI sebagai inkubator, pihaknya optimistis 100 UMKM akan lebih cepat bisa menjadi perusahaan go public seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil.

“Misalnya warung bakso, warteg (warung tegal), usaha-usaha lainnya yang bisa kita agregasi, sehingga kalau minimumnya nilai Rp50 miliar itu saya kira bisa, tapi memang perlu keterlibatan inkubator," ujar Teten.

Baca Juga: Harga Saham Gajah Tunggal (GJTL) Meroket 50,89 Persen di Tahun 2023, Perhitungan Lo Kheng Hong Tokcer?

Sampai 26 Mei 2023, BEI mencatat telah terdapat 40 perusahaan yang mencatatkan saham perdana di pasar modal Indonesia, dengan dana dihimpun mencapai Rp32,7 triliun.***

 

Halaman:

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA, Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

The Fed Tetap Hawkish, Dolar AS Pun Menguat

Sabtu, 23 September 2023 | 08:26 WIB

IHSG Sejalan Bursa di Asia Ditutup Menguat

Jumat, 22 September 2023 | 17:08 WIB

BI Tetap Tahan Suku Bunga di Level 5,75 Persen

Kamis, 21 September 2023 | 15:41 WIB

Tok! Undang-Undang APBN 2024 Resmi Disahkan DPR RI

Kamis, 21 September 2023 | 15:21 WIB

Masih Catat Kerugian, Harga Saham META Kok Bisa Meroket?

Kamis, 21 September 2023 | 14:37 WIB
X