SINAR HARAPAN - Setelah muncul berita berakhirnya kontrak ekskulusif G-Dragon dengan YG, harga saham YG Entertainment (YG, Kosdaq : 122870) pun anjlok.
Menurut Korea Exchange pada tanggal 7 Juni 2023, harga saham YG Entertainment saat ini diperdagangkan pada KRW 88.200, turun 3,18% (KRW 2.900) dari hari perdagangan sebelumnya pada pukul 11.00 KST.
Pada satu titik di awal sesi perdagangan, saham ini turun sebanyak 3,84% (KRW 3.500) menjadi KRW 87.600. Ini adalah pertama kalinya dalam 20 hari perdagangan harga saham YG Entertainment turun lebih dari 3% dari harga penutupan.
Baca Juga: Harga Saham BNBR Menguat Dua Hari Beruntun, Ada Apa?
Berakhirnya kontrak eksklusif G-Dragon telah menimbulkan kekhawatiran akan kinerja YG. Sebelumnya, YG secara resmi mengumumkan, "Terkait iklan G-Dragon dan aktivitas lainnya, kami akan terus bekerja sama melalui kontrak terpisah."
Kabar hengkangnya G-dragon diperkuat pula dengan telah dihapusnya nama G-Dragon dari daftar artis di bawah naungan YG Entertainment.
Dalam laporan bisnis YG Entertainment untuk akhir tahun lalu, nama G-Dragon tercantum sebagai kontraktor utama, namun tidak ada dalam laporan untuk kuartal pertama tahun ini.
Baca Juga: Dapat Suntikan PMN Rp8 Triliun, Harga Saham WIKA Melesat
Menurut laporan terbaru, penyanyi yang kini berafiliasi dengan YG Entertainment, antara lain BLACKPINK, AKMU, WINNER, Sechskies, Jinusean, dan TREASURE, dengan total enam artis.
Perlu diketahui, G-Dragon adalah kontributor utama yang telah mengubah YG Entertainment ke posisinya saat ini sebagai perusahaan hiburan besar.
Memulai debutnya sebagai leader BIGBANG pada tahun 2006, ia turut memproduseri berbagai lagu hit grup ini seperti "Lies", "Haru Haru", dan "Last Farewell". Ia juga meraih kesuksesan yang signifikan melalui karier solonya dengan lagu-lagu seperti "Heartbreaker" dan "Crayon."***
Artikel Terkait
Genjot Transformasi Ekonomi Hijau, Pemerintah Terbitkan SBSN Rp20,8 Triliun
Lima Industri Ini Masuk Prioritas RPJPN 2025-2045
Hati-hati pada Pinjol, OJK Hentikan 155 Platform Pinjaman Online Ilegal
Kinerja Cemerlang, Laba Bersih VTNY Melesat 148 Persen
Jajaki Peluang Industri Bioteknologi, Menperin Gandeng Dua Perusahaan Jepang
Pertamina Cetak Pendapatan Tertinggi Sepanjang Sejarah Perseroan, Bukukan Laba Bersih 3,81 Miliar Dolar AS
Harga Saham BNBR Menguat Dua Hari Beruntun, Ada Apa?
Turun Rp5.000, Cek Harga Emas Antam serta Buybacknya Hari Ini
Rupiah Menguat Tipis Didukung Permintaan Surat Berharga Negara (SBN)
KKP Siap Garap Proyek Tambak Udang Terintegrasi Dengan Lahan 1.800 Hektare di Waingapu NTT