SINAR HARAPAN - Pemerintah telah menerbitkan surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk ritel hijau senilai Rp20,8 triliun guna menggenjot transformasi menuju ekonomi hijau.
"Ini artinya masyarakat bisa berpartisipasi untuk pembiayaan berbagai proyek yang sifatnya mentransformasikan menuju ekonomi hijau," ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, dalam acara Green Economy Forum 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa 6 Juni 2023.
Selain secara ritel, Bendahara Negara tersebut mengungkapkan Indonesia juga telah menerbitkan sukuk hijau secara global sebanyak US$5 miliar dolar AS, serta terdapat pula obligasi tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs Bond) yang diterbitkan tahun 2021 sebesar 500 juta euro.
Baca Juga: OPEC Pangkas Produksi, Harga Minyak Hari Ini Menguat
SDGs Bond tersebut merupakan salah satu SDGs Bond pertama yang diterbitkan dengan suku bunga yang sangat rendah sebelum terjadi kenaikan inflasi dan kenaikan suku bunga global.
Menurut Sri Mulyani, Indonesia termasuk negara yang pertama menerbitkan sukuk hijau di pasar dunia.
Adapun kini, langkah tersebut banyak diikuti oleh negara-negara maju dan berkembang.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, BSI Bersama SMF Terbitkan Efek Beragun Aset Syariah EBAS-SP SMF-BRIS01
"Saya sering saat berada dalam pertemuan internasional, banyak menteri-menteri keuangan dari negara berkembang yang menanyakan pengalaman Indonesia untuk menerbitkan instrumen ini," ucap dia.
Ia menuturkan, penerbitan sukuk hijau di pasar global bukan saja menggambarkan penerbitan instrumen, melainkan juga memperlihatkan persiapan mekanisme agar instrumen tersebut tetap kredibel dari sisi klasifikasi sebagai sebuah instrumen pembiayaan yang hijau.
Dengan demikian, hal itu merupakan salah satu lanskap bagaimana Indonesia terus mendorong ekonomi hijau dengan berbagai penggunaan instrumen kebijakan, instrumen keuangan, dan membentuk berbagai institusi baru.***
Artikel Terkait
Sempat Melesat, Harga Saham IRSX Balik Arah
BPS: Nilai Tukar Petani Mei 2023 turun 0,34 persen
Islamic Financial Center di PIK 2 Diharapkan Menjadi Embrio Keuangan Syariah Indonesia
Erick Thohir Minta PMN Tunai Rp57,96 Triliun, Untuk Apa Saja?
Tidak Ada Penolakan dari Pengusaha, Revisi PP Devisa Hasil Ekspor Terbit Tahun Ini
Targetkan Peningkatan Laba Bersih, Harga Saham BUAH Terus Menanjak
Dirut BRK Syariah Andi Buchari Mendadak Mundur, RUPSLB Segera Digelar
Dapat Suntikan PMN Rp8 Triliun, Harga Saham WIKA Melesat
Pertama di Indonesia, BSI Bersama SMF Terbitkan Efek Beragun Aset Syariah EBAS-SP SMF-BRIS01
OPEC Pangkas Produksi, Harga Minyak Hari Ini Menguat