SINAR HARAPAN - Rencana revitalisasi kompleks Taman Wisata Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, tidak hanya menggandeng ahli konservasi dari dalam negeri namun juga melibatkan UNESCO atau badan PBB terkait pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan.
"Kita nanti akan membangun single authority di Borobudur ini sehingga nanti antara pengelolaan pariwisata, komersialnya maupun pengelolaan konservasinya kita jadikan komprehensif," kata Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, dari keterangan yang dikutip Senin 5 Juni 2023.
Menurut Tiko, sapaan akrabnya, pengembangan pengelolaan pariwisata situs warisan (heritage) memerlukan konservasi yang baik. Pihaknya akan menajamkan konsep pengelolaan pariwisata yang terintegrasi dengan aspek konservasi, termasuk terkait aspek nilai-nilai spiritualnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Buka Layanan Perizinan Usaha Gratis di Mal
"Nanti kita akan umumkan berapa kapasitas yang boleh naik sampai ke atas dan sebagainya. Kita sedang diskusi dan konsultasi dengan konservasi di bawah Kemendikbudristek dan juga dengan ahli konservasi termasuk UNESCO untuk nantinya kita akan mulai programming supaya ini benar-benar jadi pariwisata yang komprehensif tapi juga tetap menjaga keutuhan heritage-nya sendiri," katanya.
Tiko mengatakan pihaknya sudah punya gambaran soal rencana revitalisasi kompleks candi umat Buddha itu. Revitalisasi yang direncanakan meliputi penataan kawasan, relokasi UMKM ke sentra UMKM, juga alur perjalanan bagi wisatawan.
Selain itu, Kementerian BUMN juga berencana untuk merevitalisasi kawasan tersebut menjadi destinasi spiritual misalnya untuk meditasi.
Baca Juga: Laba Bersih Pengelola RS Primaya (PRAY) Melesat 60,27 Persen
"Nantinya kita harapkan masyarakat bukan hanya datang untuk naik tapi juga untuk menikmati seluruh kawasan. Juga ada rencana bangun museum di masa yang akan datang," imbuh Tiko.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu menargetkan konsep revitalisasi kawasan Candi Borobudur bisa rampung September atau Oktober mendatang. Ia juga belum bisa memastikan kebutuhan dan sumber anggaran untuk merealisasikan rencana revitalisasi.
"Ada dari APBN, (Kementerian) PUPR, tapi mungkin nanti untuk yang lain-lain bisa juga dikerjasamakan dengan swasta. Kita sedang konsepkan dulu," katanya.
Baca Juga: Segera Daftar! Kartu Prakerja Gelombang 54 Sudah Dibuka, Cek Syarat dan Cara Daftarnya
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney Maya Watono mengatakan dalam penentuan posisi Candi Borobudur ke depan, ada lima pilar yang akan jadi perhatian utama.
"Jadi heritage, spiritual, education, conservation dan tentu saja economic impact. Itu kita kedepankan lima pilar tersebut. Ke depannya penataan akan berbasis pada lima pilar tersebut," kata Maya.
Artikel Terkait
Ingin Bali Jadi Pusat Industri Digital Dunia, Gubernur BI Ungkap 4 Langkah Ini
Pertahankan Kinerja Positif, Saham SMGR Kok Lesu?
Cumdate Dividen Bulan Ini, Saham HRTA Meroket 98,02 Persen di Tahun 2023
Harga Emas Comex Jatuh, Emas Antam Apa Kabar?
Sandiaga Uno Targetkan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru Tahun Depan
Pemula Wajib Tahu, Ini Pentingnya Mempelajari Whitepaper Kripto
Segera Daftar! Kartu Prakerja Gelombang 54 Sudah Dibuka, Cek Syarat dan Cara Daftarnya
Laba Bersih Pengelola RS Primaya (PRAY) Melesat 60,27 Persen
Momen Libur Panjang Waisak, Jumlah Penumpang Kereta Meningkat 45 Persen
Pemprov Jatim Buka Layanan Perizinan Usaha Gratis di Mal