SINAR HARAPAN - BNI Sekuritas akan mengantarkan sejumlah perusahaan untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 2023 ini dengan total aset mencapai US$2 miliar hingga US$3 miliar.
"Kalau kami, rata-rata menangani IPO dengan aset di atas 200 juta dolar AS (per perusahaan), mungkin size untuk tahun ini bisa sekitar 2 sampai 3 miliar dolar AS," ujar Direktur Utama BNI Sekuritas, Agung Prabowo
Dalam keterangan yang dikutip Kamis 1 Juni 2023, dia mengungkapkan, berbagai perusahaan yang sedang berada dalam antrean IPO BNI Sekuritas, mulai dari perusahaan sektor properti hingga transportasi.
Baca Juga: BCIC Kembali Tunjuk Ritsuo Fukadai Sebagai Direkur Utama
"Pipeline selain Amman (PT Amman Mineral International Tbk (AMNT), ada mining (pertambangan) lumayan banyak, ada properti, ada ritel yang elektronik, jadi lumayan aktif, ada transportasi," ujar Agung.
Hingga 26 Mei 2023, BEI mencatat terdapat 43 perusahaan dalam antrean atau pipeline yang akan melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO pada tahun ini.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan sebanyak empat perusahaan memiliki aset skala kecil, dengan nilai aset di bawah Rp50 miliar.
Baca Juga: Stockbit Kolaborasi Dengan Fullerton Guna Berikan Solusi Investasi dan Wealth Management Investor
Kemudian, sebanyak 26 perusahaan memiliki aset skala menengah dengan nilai aset antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar dan sebanyak 13 perusahaan memiliki aset skala besar, dengan nilai aset di atas Rp250 miliar.
Terkait pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di dalam negeri yang sedang lesu, Agung optimistis apabila berbagai masalah di AS sudah mereda, arah pasar modal Indonesia akan berbalik menguat.
"Kalau gonjang-ganjing di AS mulai mereda, itu pasar akan berbalik arah cukup cepat," ujar Agung.
Baca Juga: Laba Bersih Naik, Harga Saham PGEO Bertahan di Atas Resistance
Menurutnya, sentimen dari dalam negeri sebenarnya cenderung positif seiring dengan kondisi fiskal dan moneter yang cenderung baik sepanjang 2023 ini.
“Di dalam, semua faktor makro itu sangat kuat, kita melalui pandemi sangat baik, fiskal juga sehat, monetary policy juga diuji dan bagus,” ujar Agung.***
Artikel Terkait
Unik! Begini Cara Menteri PUPR Basuki Gaet Investor IKN
Tembus Pasar Global, Bank Jatim (BJTM) Fasilitasi Ekspor Kakao Blitar
Kontrak Bagi Hasil 3 WK Migas Diteken, Total Investasi Mencapai US$22,7 Juta
Rupiah Kembali Melemah, Hari Ini Sentuh Rp15.006 Per Dolar AS
Harga Emas Antam Naik Rp8.000 Per Gram, Beli atau Jual?
Indonesia Tolak Diskriminasi Terhadap Sawit Dalam EUDR di Hadapan NGOs dan CSOs Uni Eropa
Saham Properti Suami Puan Maharani (MINA) Bangkit dari Saham Gocap
Laba Bersih Naik, Harga Saham PGEO Bertahan di Atas Resistance
Stockbit Kolaborasi Dengan Fullerton Guna Berikan Solusi Investasi dan Wealth Management Investor
BCIC Kembali Tunjuk Ritsuo Fukadai Sebagai Direkur Utama