• Rabu, 27 September 2023

Indonesia Tolak Diskriminasi Terhadap Sawit Dalam EUDR di Hadapan NGOs dan CSOs Uni Eropa

- Rabu, 31 Mei 2023 | 11:24 WIB
Indonesia Tolak Diskriminasi Terhadap Sawit Dalam EUDR di Hadapan NGOs dan CSOs Uni Eropa. (Sumber Foto: www.ekon.go.id)
Indonesia Tolak Diskriminasi Terhadap Sawit Dalam EUDR di Hadapan NGOs dan CSOs Uni Eropa. (Sumber Foto: www.ekon.go.id)

SINAR HARAPAN - Di hadapan perwakilan Organisasi Non-Pemerintah (NGOs) dan Organisasi Masyarakat Sipil (CSOs) Uni Eropa, Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan penolakan tegas kepada Uni Eropa atas tindakan diskriminasi terhadap kelapa sawit dalam EU Deforestation- Free Regulation (EUDR).

“Implementasi EUDR jelas akan melukai dan merugikan komoditas perkebunan dan kehutanan yang begitu penting buat kami seperti kakao, kopi, karet, produk kayu dan minyak sawit,” kata Airlangga di Brussels, Belgia, sebagaimana keterangan resmi diterima di Jakarta, Rabu 31 Mei 2023.

Menurut Airlangga, Kebijakan EUDR seperti mengecilkan semua upaya Indonesia yang berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan menyangkut isu perubahan iklim hingga perlindungan keanekaragaman hayati sesuai dengan kesepakatan, perjanjian dan konvensi multilateral, seperti Paris Agreement.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp8.000 Per Gram, Beli atau Jual?

“Negara anggota CPOPC (Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit) secara ketat sudah mengimplementasikan berbagai kebijakan di bidang konservasi hutan. Bahkan level deforestasi di Indonesia turun 75 persen pada periode 2019–2020. Indonesia juga sukses mengurangi wilayah yang terdampak kebakaran hutan menjadi 91,84 persen,” ungkap Airlangga.

Airlangga meminta pengakuan dan pemahaman dari berbagai pihak di Uni Eropa atas apa yang telah dilakukan negara produsen minyak kelapa sawit dalam melakukan produksi secara berkelanjutan.

“Pesan kami kepada Uni Eropa sudah sangat jelas, berikan kami pengakuan yang layak kami terima,” kata Airlangga.

Baca Juga: Rupiah Kembali Melemah, Hari Ini Sentuh Rp15.006 Per Dolar AS

Dia juga menyerukan dan meminta CSOs dan NGOs di Eropa untuk bersama-sama secara aktif bersuara dan mempromosikan minyak sawit dalam skema yang obyektif, transparan, tidak diskriminatif, serta didukung oleh data dan informasi yang akurat, terbaru, dan terpercaya.

“Komitmen Indonesia untuk memproduksi minyak sawit yang memenuhi persyaratan keberlanjutan serta cara kami menyelesaikan berbagai isu terkait deforestasi, perubahan iklim telah diketahui dan dijadikan contoh oleh berbagai organisasi internasional dan multilateral,” kata Airlangga.

Kampanye No Palm Oil, perlu dilawan dan peran dari CSO dan NGO untuk melawan kampanye negatif ini harus terus-menerus dilakukan secara konsisten.

Baca Juga: Kontrak Bagi Hasil 3 WK Migas Diteken, Total Investasi Mencapai US,7 Juta

Pada kesempatan yang sama, Deputy Perdana Menteri- Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Dato’ Sri Haji Fadillah Bin Haji Yuso,f juga menegaskan akan terus mendukung upaya penanganan perubahan iklim dan penurunan deforestasi.

Pada sesi tanya jawab terungkap adanya keresahan yang juga dirasakan oleh kalangan CSOs dan NGOs terkait dengan regulasi terbaru dari UE ini.

Halaman:

Editor: Yuanita SH

Sumber: ekon.go.id, ANTARA, Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rupiah Terus Melemah Usai Pernyataan Hawkish The Fed

Rabu, 27 September 2023 | 11:04 WIB

Saham Bursa Karbon Jadi Incaran, Apa Saja?

Selasa, 26 September 2023 | 13:58 WIB
X