SINAR HARAPAN - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, berharap raksasa mobil listrik asal China BYD (Build Your Dreams) masuk ekosistrm EV RI setelah ditandatanganinya nota kesepahaman dengan pabrikan mobil listrik itu.
“Per hari ini kita punya Wuling dengan Hyundai. Menyusul kita akan dapat mungkin BYD. Kita mungkin harap lagi yang lain karena kita punya semua elemen untuk ini (ekosistem kendaraan listrik),” kata Luhut dalam China (Sichuan)-Indonesia Economic and Trade Conference, di Jakarta, Senin 29 Mei 2023 malam.
Sebelumnya pada Kamis 25 Mei 2023 lalu, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan pabrikan mobil listrik asal China BYD, di Shenzen, China, untuk menjajaki potensi investasi dalam pengembangan mobil listrik.
Baca Juga: Tidak Hanya Jual TBS, Kemenkop UKM Dorong Petani Produksi CPO dan RPO
Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, dan General Manager BYD Divisi Penjualan Mobil Asia Pasifik, Liu Xueliang.
Penandatanganan MoU disaksikan langsung Menko Luhut serta Pimpinan dan CEO BYD Wang Chuanfu, di kantor pusat BYD di Kota Shenzhen, China.
“Penandatanganan MoU ini mencerminkan pentingnya langkah-langkah ke depan dalam mewujudkan ambisi kendaraan listrik di Indonesia. Kami ingin mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, dan kami mengapresiasi inisiatif BYD untuk menjajaki peluang ini lebih lanjut," ujar Luhut pula.
Baca Juga: Lampaui Target 2023, Jumlah Agen BRILink Capai 654.677 Agen Pada Triwulan I-2023
Dengan sumber daya alam yang melimpah, lokasi geografis yang strategis, dan dukungan pemerintah, Luhut yakin Indonesia memiliki resep kunci untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri.
BYD saat ini memiliki pangsa pasar kendaraan listrik global terbesar, yang terus berkembang di Asia dan Eropa.
BYD mencatat rekor pada 2022 dengan total penjualan global sebanyak 1,85 juta unit, mengalami lonjakan pesat dari penjualan 593.745 unit pada tahun 2021.
Baca Juga: Dorong Pengembangan Pembangkit Tenaga Bayu (PLTB), USTDA Berikan Hibah Kepada Medco Power Indonesia
Sejak didirikan pada tahun 1995, BYD telah memperluas operasinya ke lebih dari 50 negara dan memiliki lebih dari 220.000 karyawan di seluruh dunia.
"Dengan memanfaatkan kekuatan Indonesia dan dengan menyambut transisi kendaraan listrik, Indonesia dapat membuka jalan baru untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pembangunan berkelanjutan," ujar Luhut, dalam keterangan tertulisnya pula.
Artikel Terkait
Lakukan Soft Diplomacy, Menkeu Anggarkan Rp8 Triliun Melalui Program LDKPI
Dongkrak Penjualan Pertamax, Pertamina Libatkan Komunitas Motor
Bandara Ngurah Rai Bali Siap Sambut Pesawat Komersial Terbesar Di Dunia
Turun Tipis, Harga Emas Antam Awal Pekan Ini Sentuh Rp1.047.000 Per Gram
Dengan Dalih Kendalikan Hasil Sedimentasi Laut, Jokowi Perbolehkan Kapal Asing Keruk Pasir Indonesia
Hanya Menguat 2 Hari Perdagangan Sejak IPO, Harga Saham DOOH Jatuh 26,63 Persen dari Harga IPO
Mau Bagi Dividen, Harga Saham SBMA Menguat Tipis
Dorong Pengembangan Pembangkit Tenaga Bayu (PLTB), USTDA Berikan Hibah Kepada Medco Power Indonesia
Lampaui Target 2023, Jumlah Agen BRILink Capai 654.677 Agen Pada Triwulan I-2023
Tidak Hanya Jual TBS, Kemenkop UKM Dorong Petani Produksi CPO dan RPO