SINAR HARAPAN - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengungkapkan bahwa potensi nilai industri halal yang dimiliki Indonesia sangat besar mencapai sekitar 135 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1.958 triliun berdasarkan Indonesia Halal Market Report tahun 2021-2022.
"Dengan besarnya potensi tersebut, bukan hal yang tidak mungkin bagi Indonesia untuk bermimpi menjadi pusat produsen halal di dunia," kata Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, dalam acara Anugerah Adinata Syariah 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, kemarin Jumat 27 Mei 2023.
Bahkan, Indonesia menempati posisi keempat negara dengan ekonomi syariah terbesar di dunia jika berdasarkan Global Islamic Economy Indicator tahun 2022.
Baca Juga: Dukung KTT ASEAN Plus di Jakarta, PUPR Bakal Revitalisasi Jakarta Convention Center (JCC)
Hery juga mengatakan bahwa menjadi kehormatan bagi BSI untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi di Tanah Air.
Untuk itu, BSI terus konsisten untuk mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia, termasuk mendukung pengembangan industri halal nasional.
Hingga Maret 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan ke sektor rantai nilai halal sekitar lebih dari Rp18 triliun, yang terdiri dari pembiayaan ke subsektor makanan dan minuman halal lebih dari Rp9 triliun, pembiayaan ke subsektor farmasi dan kosmetik halal sebesar hampir Rp7 triliun, serta pembiayaan ke subsektor mode dan fesyen sebesar hampir Rp3 triliun.
Baca Juga: Pertamina Ungkap 3 Tantangan Utama Transisi Energi di Asia
BSI mengupayakan untuk terus meningkatkan nilai tersebut serta fokus mengembangkan bisnis sosial berbasis jamaah, di antaranya masjid, ziswaf, pesantren, sekolah Islam, serta layanan haji dan umrah.
Perlu diketahui, BSI saat ini telah menjadi rumah pengelolaan keuangan untuk lebih dari 46 ribu masjid, 7 ribu pesantren, 16 ribu sekolah Islam, serta lebih dari 1.400 lembaga ziswaf di seluruh Indonesia.
"BSI juga melayani lebih dari 4,7 juta nasabah tabungan haji yang saat ini memiliki tabungan dengan total sekitar Rp10,3 triliun," kata Hery.
Baca Juga: Gelontorkan Dana Rp140 Miliar, IPCM Tambah 2 Unit Kapal Baru
Meski demikian, Hery menyadari bahwa ikhtiar memajukan ekonomi syariah tidak dapat dikerjakan sendirian.
Dengan begitu, berbagai dukungan, termasuk dari pemerintah daerah pun sangat dibutuhkan sebagai kunci untuk membumikan praktik ekonomi syariah di seluruh wilayah Indonesia.
Artikel Terkait
Rupiah Masih Melemah, Diperkirakan di Kisaran Rp15.000 - Rp14.900 Per Dolar AS Jumat Ini
ASF Sulit Dikendalikan, 6.652 Ternak Babi Mati Mendadak
Berkomitmen Bagi Dividen Hingga 70 Persen Laba, Harga Saham IPCC Melesat 30,7 Persen Sejak Awal 2023
Laba Bersih Bank Ganesha Tahun 2022 Meningkat 323% Dibandingkan Tahun Sebelumnya
Polda Jambi stop Lalulintas Angkutan Batubara di Jalan Nasional
Biayai Kredit Perumahan Para Prajurit, SMF Gandeng Bank Woori Saudara (SDRA)
Berupaya Jadi Innovator Layanan Digital di Indonesia, BBTN Kolaborasi Dengan Alibaba Cloud
Gelontorkan Dana Rp140 Miliar, IPCM Tambah 2 Unit Kapal Baru
Pertamina Ungkap 3 Tantangan Utama Transisi Energi di Asia
Dukung KTT ASEAN Plus di Jakarta, PUPR Bakal Revitalisasi Jakarta Convention Center (JCC)