Laba Bersih Bank Ganesha Tahun 2022 Meningkat 323% Dibandingkan Tahun Sebelumnya

Banjar Chaeruddin
- Jumat, 26 Mei 2023 | 18:37 WIB

Peserta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Public Expose PT Bank Ganesha Tbk. (Foto: Ist)

SINAR HARAPAN--Laba bersih PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) tahun 2022 mencapai Rp 46,04 miliar, meningkat 323% dibandingkan tahun sebelumnya (2021) yang hanya Rp 10,88 miliar.

Hal tersebut terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung Jumat (26/5/2023). RUPS memutuskan penggunaan laba bersih tahun buku 2022 tersebut untuk menutup kerugian perseroan pada tahun-tahun buku sebelumnya.

Bank Ganesha membentuk dana cadangan wajib/umum sebesar Rp 1 miliar dan sisanya disimpan untuk laba ditahan dalam rangka memperkuat modal perseroan.

Peningkatan laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga yang tumbuh 40% menjadi Rp 443,41 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 317,22 miliar. 

Di samping itu, didorong oleh susutnya beban bunga sebesar 18% mencapai Rp 111,69 miliar dari Rp 135,7 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Alhasil, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) melesat 77% mencapai Rp 321,72 miliar.

RUPS telah menyetujui Laporan Tahunan Perseroan 2022, mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan 2022 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “Purwantono, Sungkoro & Surja” (Ernst & Young/EY), dengan pendapat Wajar dalam semua hal yang material, menyetujui Laporan Direksi dan mengesahkan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.

RUPS juga melimpahkan kewenangan kepada dewan komisaris untuk penetapan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi para anggota direksi perseroan, serta penetapan honorarium dan tunjangan lainnya bagi para anggota dewan komisaris perseroan.

Secara umum, perseroan berhasil mencapai kinerja operasional dan keuangan yang positif dan bahkan tumbuh signifikan pada 2022. Dari sisi total aset, pertumbuhan di tahun 2022 mencapai 4,57% (YoY) menjadi sebesar Rp8,97 triliun.

Dengan telah dipenuhinya penambahan modal menjadi Rp3 triliun, maka hal ini  memperkuat permodalan perseroan, yang tercermin dari nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 106,10% meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 67,15%.

Walaupun penghimpunan DPK sebesar Rp5,66 triliun, menurun sebesar 11% dari tahun sebelumnya, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit menjadi sebesar Rp2,91 triliun atau meningkat 15,23% YoY dan di Maret 2023 meningkat menjadi sebesar Rp3,13 triliun.

Perseroan berhasil mencapai pertumbuhan kredit di atas 15%. Hal ini berdampak positif pada peningkatan rasio LDR dari 40,01% di tahun 2021 menjadi 51,80% di tahun 2022, dan kembali meningkat menjadi 56,35% pada Maret 2023.

Kondisi ini menghasilkan pertumbuhan pendapatan bunga – netto yang tumbuh dari 3,02% menjadi 3,65% di 2022 dan meningkat menjadi 5,54% di Maret 2023. Hal ini ditopang pula dengan menurunnya NPL – gross dari 5,13% di 2021 menjadi 2,01% di 2022 dan 1,91% di Maret 2023.

Sejalan dengan perkembangan bisnis, perseroan terus meningkatkan keunggulan kompetitif melalui pengembangan produk dan layanan, diantaranya membangun kemitraan strategis untuk pelayanan bermacam-macam produk kredit, antara lain kredit untuk usaha, investasi, kredit mobil, kredit kepemilikan rumah atau apartemen, kredit multiguna, serta produk bancassurance.

Halaman:

Editor: Banjar Chaeruddin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

X