SINAR HARAPAN - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat sebanyak 6.652 kasus ternak babi mati mendadak karena penyakit African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika di daerah itu.
"Penyakit Demam Babi di Sulteng pertama kali ditemukan itu di Kabupaten Poso pada bulan Januari lalu," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng, Dandy Alfita, di Palu, Jumat 26 Mei 2023.
ASF tergolong penyakit ternak yang sulit dikendalikan, pasalnya belum ada vaksin untuk virus tersebut sehingga upaya pencegahan yang dilakukan saat ini hanya berupa pengendalian lalu lintas ternak serta pemberian disinfektan.
Baca Juga: LPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan Simpanan Rupiah di 4,25 Persen
Berdasarkan data kasus yang terlapor di Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (ISIKHNAS) per Januari hingga Mei 2023, tercatat Kabupaten Poso sebanyak 2.971 kasus dan Morowali sebanyak 39 kasus positif ASF.
Sementara itu, di Kabupaten Parigi Moutong, sebanyak 3.642 kasus masih menunggu hasil uji sampel.
"Jadi memang kalau virus ASF itu cara kerjanya kalau satu ternak sudah terpapar, maka pasti menyebar ke semuanya," katanya.
Baca Juga: Transaksi Perbankan Digital RI Meningkat Capai Rp4.265 Triliun Pada April 2023
Dandy Alfita menjelaskan Demam Babi Afrika adalah penyakit yang menyerang babi dan sangat menular, menimbulkan berbagai pendarahan pada organ internal hewan serta disertai angka kematian yang tinggi.
"Gejala ternak babi yang terkena virus Demam Babi Afrika, diantaranya babi lesu dan demam, tidak nafsu makan hingga menimbulkan kematian mendadak. Biasanya jaraknya dua minggu sejak pertama kali terpapar," katanya.
Menurut dia, lalu lintas ternak diduga menjadi penyebab virus tersebut masuk ke Sulawesi Tengah.***
Artikel Terkait
Jajaki Pengembangan Energi Hijau Dengan Perusahaan Jepang, Saham PGEO Perlahan Merangkak Naik
Rupiah Kian Melemah, Hari Ini Sentuh Rp14.952 Per Dolar AS
Gandeng 46 Ribu Masjid, Bank Syariah Indonesia (BRIS) Himpun DPK Rp1,2 Triliun
Meningkat, Ekspor Komoditi Stevia Ke Korea Selatan Capai Hampir 12 Ton
OJK Laporkan Realisasi Anggaran Rp3 Triliun, Begini Rinciannya
Ingin Bangun Trem, Bima Arya Ajak Pemerintah Prancis Berinvestasi
Transaksi Perbankan Digital RI Meningkat Capai Rp4.265 Triliun Pada April 2023
BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75 Persen
LPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan Simpanan Rupiah di 4,25 Persen
Rupiah Masih Melemah, Diperkirakan di Kisaran Rp15.000 - Rp14.900 Per Dolar AS Jumat Ini