SINAR HARAPAN - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor sebanyak 11.892 kilogram atau hampir 12 ton komoditi Stevia tujuan Korea Selatan selama tahun 2022.
""Terima kasih kepada PT Gagah Perkasa Indokor yang mau berinvestasi tanaman Stevia di Kabupaten Minahasa," ujar Kepala Balai Karantinas Pertanian Manado, Yusup Patiroy, dari keterangan yang dikutip Jumat 26 Mei 2023.
Menurut dia, keberadaan Karantina Pertanian sebagai wujud mengimplementasikan surat keputusan Menteri Pertanian terkait dengan ekspor.
Baca Juga: Gandeng 46 Ribu Masjid, Bank Syariah Indonesia (BRIS) Himpun DPK Rp1,2 Triliun
Sebagai informasi, Stevia (Stevia rebaudiana) merupakan bahan pemanis dengan kandungan nol kalori. Tanaman ini bisa digunakan sebagai pengganti gula.
Daun stevia umum digunakan sebagai pemanis minuman. Stevia memiliki rasa manis alami karena mengandung steviol glikosida dengan tingkat kemanisan 250-300 kali lipat dari sukrosa (gula murni).
Menurut penelitian, tanaman ini tergolong aman untuk digunakan sebagai pengganti gula oleh penderita diabetes. Tanaman ini juga tidak merusak kesetabilan kadar gula darah.
Baca Juga: Jajaki Pengembangan Energi Hijau Dengan Perusahaan Jepang, Saham PGEO Perlahan Merangkak Naik
"Jadi kalau sebelumnya tugas kita (BKP Manado) hanya di hilir, di pelabuhan dan bandara untuk memperlancar arus barang yang akan diekspor, tapi sekarang kita punya tugas tambahan ke hulu," katanya.
Tugas BKP ke hulu adalah mengawal teman-teman petani atau perusahaan yang ingin melakukan ekspor produk ke negara luar.
Selanjutnya, Kepala Dinas Pertanian Minahasa, Margaretha Ratulangi, mengatakan potensi lahan yang bisa dimanfaatkan komoditas Stevia cukup banyak, tinggal bagaimana ini dioptimalkan oleh kelompok tani dan investor.
Baca Juga: PP Presisi (PPRE) Catatkan Kontrak Baru Senilai Rp5,2 Sriliun Sepanjang 2022
"Di Minahasa ada beberapa daerah yang telah dikembangkan tanaman Stevia seperti di Desa Tountimomor, Sonder dan Tondegesan," ujarnya.
Ke depan dia berharap akan semakin banyak kelompok tani yang memanfaatkan peluang terbuka ini, tentu tidak hanya terfokus pada Stevia akan tetapi untuk budidaya tanaman lainnya untuk menjaga ketahanan pangan.
Artikel Terkait
Temui Menteri Inggris, Menteri Bahlil Bahas Potensi Investasi Baterai Listrik
Cair Awal Juni, Adaro Energy (ADRO) Sepakati Kurs Tengah Pembagian Dividen Tunai US$500 Juta
Diselimuti Sentimen Positif, Harga Minyak Melesat Pagi Ini
Harga Emas Dunia Merosot, Emas Antam Ikut Turun Rp8.000 Per Gram Hari Ini
Bahas Kebijakan EUDR, Menko Airlangga Bertemu Dengan Duta Besar Uni Eropa
Startup platform sosial commerce Indonesia, Evermos, Raih Dana Segar Senilai 40 Juta Dolar AS
PP Presisi (PPRE) Catatkan Kontrak Baru Senilai Rp5,2 Sriliun Sepanjang 2022
Jajaki Pengembangan Energi Hijau Dengan Perusahaan Jepang, Saham PGEO Perlahan Merangkak Naik
Rupiah Kian Melemah, Hari Ini Sentuh Rp14.952 Per Dolar AS
Gandeng 46 Ribu Masjid, Bank Syariah Indonesia (BRIS) Himpun DPK Rp1,2 Triliun