SINAR HARAPAN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bertemu dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket, pada Rabu kemarin untuk membahas kebijakan European Union Deforestation Regulation (EUDR).
Pembahasan tersebut berhubungan dengan rencana Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama dengan Deputy Prime Minister/Minister for Plantation and Commodities Malaysia Dato’ Sri Haji Fadillah Bin Haji Yusof untuk menghadiri rangkaian kegiatan Joint Mission ke Uni Eropa (UE) di Brussels, Belgia, pada 30 – 31 Mei 2023.
Dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis 25 Mei 2023, disebutkan bahwa dalam Misi Bersama, Airlangga ingin menyuarakan concern kedua negara kepada sejumlah pejabat Komisi dan legislator Parlemen Eropa terhadap kebijakan EUDR yang dinilai diskriminatif dan akan berdampak negatif pada akses pasar sejumlah komoditas, terutama kelapa sawit ke Uni Eropa.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Merosot, Emas Antam Ikut Turun Rp8.000 Per Gram Hari Ini
Dalam Misi Bersama tersebut, Indonesia dan Malaysia juga akan membahas langkah-langkah yang dapat ditempuh agar ketentuan EUDR tidak membebani dan memberikan dampak negatif terutama kepada para petani kecil (smallholders) kelapa sawit dan komoditas lainnya yang berdampak atas ketentuan EUDR tersebut.
“Kami ingin menekankan bahwa EUDR membebani petani kecil, karena mereka harus mematuhi prosedur administratif sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan regulasi tersebut,” kata Airlangga.
Ia menyampaikan bahwa peraturan ini dapat mengecualikan peran penting petani kecil dalam rantai pasokan global dan gagal untuk mengakui signifikansi dan hak mereka.
Baca Juga: Diselimuti Sentimen Positif, Harga Minyak Melesat Pagi Ini
Dalam kesempatan ini, ia juga membahas state of play Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) sebagaimana telah dibahas oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Komisi Eropa Urssula von der Leyen saat pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima pada 21 Mei 2023.
Ia berharap perundingan IEU CEPA dapat segera diselesaikan dengan target akhir tahun ini atau paling lambat awal 2024.
Dalam pertemuan itu, keduanya sepakat dan berkomitmen untuk terus mendorong percepatan penyelesaian perundingan sesuai target yang ditetapkan.***
Artikel Terkait
Mau Spin Off IndieHome, Begini Nasib Saham TLKM
Performa Saham Tengah Merosot, Mampukah Produksi Bahan Baterai EV Memoles Saham NCKL?
MPXL Kantongi Kontrak Proyek dari Amman Mineral (AMNT), Mau Garap Apa?
Tenggat Waktu Negosiasi Debt Ceiling AS Makin Mepet, Saham-saham Wall Street Berjatuhan
Total Aset Industri Asuransi Jiwa Turun Rp5,5 Triliun Kuartal I 2023
BTPN Suntik Dana Pinjaman Sindikasi Rp1,111 Triliun ke Perusahaan Salim Group
Temui Menteri Inggris, Menteri Bahlil Bahas Potensi Investasi Baterai Listrik
Cair Awal Juni, Adaro Energy (ADRO) Sepakati Kurs Tengah Pembagian Dividen Tunai US$500 Juta
Diselimuti Sentimen Positif, Harga Minyak Melesat Pagi Ini
Harga Emas Dunia Merosot, Emas Antam Ikut Turun Rp8.000 Per Gram Hari Ini