SINAR HARAPAN - Harga saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) pada akhir sesi pertama siang ini, Rabu 24 Mei 2023, melemah 2,12 persen ke harga Rp925, dan secara kumlatif, dalam sepekan harga saham NCKL merosot 8,42 persen.
Dengan demikian, harga saham NCKL telah anjlok 25,86 persen dari harga IPO, yakni Rp1.250.
Perlu diketahui, terhitung sejak jatuhnya harga saham NCKL pada 10 Mei 2023 hingga siang ini, harga saham NCKL masih belum dapat menemukan area support solid.
Baca Juga: Mau Spin Off IndieHome, Begini Nasib Saham TLKM
Meski performa sahamnya tengah merosot, tampaknya bukan dikarenakan lesunya kinerja perseroan.
Hal itu tercermin dari pengumuman perseroan yang menyatakan bahwa pihaknya telah siap dalam memproduksi nikel sulfat yang merupakan bahan baterai kendaraa listrik atau electric vehicle (EV).
NCKL akan mengeksekusi rencana tersebut melalui anak usahanya, yakni PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL).
Baca Juga: Produsen Bir Bintang Mau Bagi Dividen, Saham MLBI Baru Menguat 0,56 Persen di Tahun 2023
Mengutip laporan IDX, Sekretaris Perusahaan NCKL, Franssoka Y Sumarwi, mengungkapkan saat ini pabrik nikel sulfat yang berlokasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara tersebut sudah memasuki tahap peningkatan yang signifikan (ramping up) untuk mencapai kapasitas produksi secara penuh.
Oleh pihak NCKL, pabrik nikel sulfat ini diklaim sebagai pabrik pertama di Indonesia dan terbesar di dunia dari sisi kapasitas produksi.
"PT HPL untuk pertama kalinya berhasil memproduksi nikel sulfat kelas baterai pada 25 Maret 2023. Kami bersyukur sekali karena ini merupakan tonggak sejarah pencapaian baru dalam sumber daya energi baru di Indonesia," ujar Franssoka.
Baca Juga: Hampir Sebulan Sideways, Harga Saham VINS Tiba-Tiba ARA
Hingga pertengahan tahun 2023 ini, NCKL akan terus meningkatkan produksi hingga mencapai total kapasitas produksi 240 ribu metrik ton (MT) nikel sulfat per tahun.
Sementara itu, dari sisi performa keuangan disepanjang tahun 2022, NCKL berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp4,7 triliun pada 2022.
Artikel Terkait
Hampir Sebulan Sideways, Harga Saham VINS Tiba-Tiba ARA
Kejar Target Tujuh Bendungan, Waskita Karya (WSKT) Lanjutkan Pembangunan Bendungan Temef Paket IV
Aset Sitaan Milik 45 Wajib Pajak Senilai Rp16,9 Miliar Dilelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN)
Produksi Padi Jatim Tertinggi Dalam Tiga Tahun Berturut-turut
Produsen Bir Bintang Mau Bagi Dividen, Saham MLBI Baru Menguat 0,56 Persen di Tahun 2023
Jumlah Penerbangan Meningkat, Pemerintah Naikan Target Capaian Devisa Pariwisata
Sektor-Sektor Ini Diperkirakan Menarik Bagi Investor di Tahun 2023
Rupiah Hari Ini Kembali Melemah Akibat Faktor Eksternal di AS
Inilah Daftar 10 Negara Terkaya di Dunia Tahun 2023, Salah Satunya Tetangga Indonesia
Mau Spin Off IndieHome, Begini Nasib Saham TLKM