SINAR HARAPAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum lama ini (4/5) menerbitkan POJK Nomor 5 dan 6 Tahun 2023 yang bertujuan menjaga kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan mengoptimalkan kinerja investasi, termasuk pada Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau yang lebih dikenal dengan unit link.
Pelaku bisnis industri asuransi di Tanah Air pun menyambut baik penerbitan aturan OJK mengenai Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unit link tersebut, salah satunya Allianz Life.
Direktur Allianz Life Indonesia, Bianto Surodjo, mengatakan bahwa aturan tersebut akan berdampak positif terhadap keberlanjutan bisnis industri asuransi.
Baca Juga: Masih Terbuka, Ikuti Rekrutmen Bersama BUMN 2023, 32 Lowongan Kerja Terbuka di PLN!
“Tentu saja, kita menyambut baik peraturan baru tersebut dan segera melakukan penyesuaian," ujarnya ketika mengisi acara Business Talk yang digelar Infobanknews secara online pada channel youtube infobanktv, Selasa, 16 Mei 2023.
Sebagai informasi, dalam aturan tersebut, disebutkan bahwa PAYDI harus memiliki sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur yang memadai. Pelaku industri asuransi mau tidak mau harus meningkatkan produk dan layanan asuransi.
“Kita implementasikan peraturan unit link yang baru dengan menggunakan teknologi. Ini sebagai dukungan penuh kita juga, dengan kecanggihan teknologi tersebut turut membantu perusahaan dalam menerapkan peraturan OJK sehingga tetap berjalan simplify, comply dan transparan." ujar Bianto.
Baca Juga: Akhirnya, Garuda Indonesia (GIAA) Catatkan Kinerja Positif Kuartal I 2023
Meski demikian, pihaknya menilai terbitnya aturan terbaru ini berpotensi melambatnya penjualan unit link.
“Kami mendengar memang banyak orang yang pesimis dengan peraturan baru ini karena bisa memperlambat penjualan unit link,” ungkapnya.
Namun, menurut Bianto hal tersebut tidak berlaku pada unit penjualan unit link perusahaan. Tren penurunan penjualan yang selama ini dikhawatirkan tidak terjadi.
Baca Juga: Mau Private Placement, Harga Saham OKAS Breakout Resistance
“Kami tidak melihat adanya perubahan yang signifikan di chanel penjualan perusahaan. Kalau momen Lebaran memang sempat mengalami penurunan itu pun karena para agen tengah mudik. Kondisi ini memang terjadi tiap tahun,” tambahnya.***
Artikel Terkait
BI: Utang Luar Negeri Indonesia Mencapai US$402,8 miliar pada Kuartal I 2023
Indosat (ISAT) Mau Bagi Dividen Rp2,06, Take It or Leave it?
Perusahaan Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), Bagi Dividen Rp1 Triliun
Program Peremajaan Sawit Rakyat Targetkan 10.550 Ha Kebun di Riau
Harga Emas Antam Naik Rp4.000 Per Gram Seiring Harga Emas Dunia Yang Menguat
JAPFA Grup Ekspor 23.000 Ayam Hidup Perdana Via Laut ke Singapura
Mau Private Placement, Harga Saham OKAS Breakout Resistance
Rupiah Hari Ini Menguat ke Posisi Rp14.795 Terdorong Indeks Manufaktur AS
Akhirnya, Garuda Indonesia (GIAA) Catatkan Kinerja Positif Kuartal I 2023
Masih Terbuka, Ikuti Rekrutmen Bersama BUMN 2023, 32 Lowongan Kerja Terbuka di PLN!