SINAR HARAPAN - Dalam upaya mendukung target net zero emission (NZE) pada 2060 atau bahkan lebih cepat, PT Pertamina (Persero) akan menerapkan dua inisiatif strategis.
"Pertamina selama ini dikenal sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia. Kami memiliki peran strategis, yaitu memastikan ketahanan energi nasional. Namun, yang belum banyak diketahui publik bahwa Pertamina sangat serius mewujudkan bisnis yang berkelanjutan," ujar Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), Fadli Rahman, di ajang Hannover Messe 2023, dari keterangan resmi yang dikutip Sabtu 22 April 2023.
Dua strategi tersebut, antara lain melakukan dekarbonisasi bisnis saat ini dan membangun bisnis hijau.
Baca Juga: Sukses di Hannover Messe 2023, RI Capai Kesepakatan Kerja Sama Ciptakan 80 Ribu Lapangan Kerja
Saat ini, terdapat enam inisiatif bisnis hijau yang tengah dibangun Pertamina, yaitu produksi biofuels, pengembangan energi terbarukan, carbon sink, pengembangan hidrogen bersih untuk sektor transportasi dan industri, pengembangan baterai dan EV ecosystem serta perdagangan karbon.
Penurunan emisi pada lingkup 1 dan 2 di tahun 2060 dari keenam inisiatif tersebut diperkirakan mencapai 25-30 juta ton setara CO2 atau mengontribusikan sekitar 2 persen terhadap aspirasi NZE nasional.
Produksi biofuels dilakukan di kilang-kilang Pertamina dengan target kapasitas mencapai 200 ribu barel per hari untuk hydrotreated vegetable oils (HVO) dan hydroprocessed esters and fatty acids (HEFA) pada tahun 2060.
Baca Juga: Indonesia Berpotensi Jadi Negara Tujuan Investasi Manufaktur Global Saat Ini
Sedangkan untuk pengembangan hidrogen bersih ditargetkan mencapai kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun pada 2040.
Pengembangan hidrogen bersih salah satunya bersumber dari geothermal yang dikelola oleh Pertamina NRE, salah satu subholding Pertamina.
Pertamina NRE juga berkolaborasi dengan sejumlah mitra strategis, seperti Sembcorp, IGNIS, Keppel, Chevron, TEPCO, Krakatau Steel, dan Pondera dalam inisiatif pengembangan hidrogen bersih.
Baca Juga: BliBli Kolaborasi Dengan BPJPH Dukung Indonesia Jadi Pusat Industri Halal Dunia
Energi terbarukan lainnya yang tengah dikembangkan oleh Pertamina adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Saat ini, PLTS telah dibangun dan dimanfaatkan di sejumlah area operasi Pertamina, tak terkecuali di SPBU yang saat ini telah mencapai lebih dari 300 titik.
Artikel Terkait
Kenaikan Penumpang Udara Dari Bandara Halim Jakarta Capai 50%
Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Mulai Masuki Tahap Fine Adjustment
Dolar AS Melemah Karena Data Indikasikan Kontraksi Ekonomi
Yuan melonjak 235 basis poin menjadi 6,8752 terhadap dolar AS
Bapanas: Pendistribusian Bantuan Pangan Beras Capai 151.925 Ton
Disnaker Wajibkan Perusahaan Bayar Upah Lembur Dua kali Upah Jam Kerja di Hari Raya Idul Fitri
BliBli Kolaborasi Dengan BPJPH Dukung Indonesia Jadi Pusat Industri Halal Dunia
Indonesia Berpotensi Jadi Negara Tujuan Investasi Manufaktur Global Saat Ini
Libur Lebaran, Tingkat Hunian Kamar Hotel Kawasan Puncak Meningkat Capai 70 Persen
Sukses di Hannover Messe 2023, RI Capai Kesepakatan Kerja Sama Ciptakan 80 Ribu Lapangan Kerja