SINAR HARAPAN - Perusahaan hulu minyak dan gas bumi, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) meraup laba mencapai US$65,75 juta atau Rp1 triliun di sepanjang tahun 2022.
Angka tersebut melesat 65,89 persen dari sebelumnya di 2021 yang sebesar US$39,68 juta.
“Faktor utama yang menyebabkan kenaikan kinerja penjualan dan laba bersih perseroan adalah adanya peningkatan produksi minyak dari tahun sebelumnya, dan kemampuan perseroan untuk mengefisiensikan biaya-biaya operasional demi meningkatkan profitabilitas perseroan,” kata Direktur ENRG, Edoardus Ardianto, dalam keterangan resminya yang dikutip Sabtu 1 April 2023.
Baca Juga: Petani Sawit di Bengkulu Terima Program PSR 100 Hektare
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), capaian tersebut sejalan dengan pertumbuhan penjualan bersih perseroan sebesar 16,38% menjadi US$451,93 juta atau setara Rp6,77 triliun, dari US$406,09 juta di tahun sebelumnya.
Penjualan gas bumi tercatat sebesar US$322,32 juta atau setara Rp4,83 triliun, kemudian penjualan minyak mentah sebesar US$136,04 juta atau setara Rp2,03 triliun.
Total penjualan bersih tersebut dikurangi porsi over lifting dan domestic market obligation (DMO) sebesar US$6,43 juta atau Rp96,45 miliar.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Masuki Tren Bullish Terpicu Pengetatan Minyak Irak
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan tercatat naik menjadi US$268,32 juta atau setara Rp4,02 triliun.
Beban usaha perseroan juga naik menjadi US$15,95 juta atau setara Rp239,04 miliar.
Liabilitas perseroan tercatat sebesar US$679,40 juta atau Rp10,18 triliun, serta ekuitas sebesar US$514,92 atau Rp7,71 triliun.
Baca Juga: Penjualan Meroket Lebih dari 100 Persen, Agung Podomoro Land (APLN) Balik Rugi Jadi Untung
Dengan demikian, total nilai aset ENRG hingga Desember 2022 naik 12,24% dari posisi akhir 2021 yang sebesar US$1,06 miliar, menjadi US$1,19 miliar atau setara Rp17,89 triliun.***
Artikel Terkait
Bappepti siap Terbitkan Koin Kripto Baru, Termasuk Karya Anak Bangsa
API: Setiap Hari Masuk 350.000 Potong Pakaian Bekas Impor ke Pasaran Indonesia
Apsyfi: 60 Perusahaan Milik 8 Pengusaha Kendalikan Impor Tekstil Ilegal
Dirjen Pajak (DJP) dan Uni Eropa Jadi Kendala CPO RI Masuk Bursa Komoditi
Mitigasi Dampak Perubahan Iklim, Menkeu: ADB dan Bank Dunia Siap Dukung Pembiayaan
Tempo Scan Pacific (TSPC) Kantongi Laba Bersih Rp1 Triliun
Mantap, Penjualan Champ Resto (ENAK) Cetak Rekor Tertinggi Rp1,26 Triliun
Penjualan Meroket Lebih dari 100 Persen, Agung Podomoro Land (APLN) Balik Rugi Jadi Untung
Harga Minyak Mentah Masuki Tren Bullish Terpicu Pengetatan Minyak Irak
Petani Sawit di Bengkulu Terima Program PSR 100 Hektare