SINAR HARAPAN - PT Rintis Sejahtera (Jaringan PRIMA) kembali mengoneksikan empat bank ke dalam layanan BI-FAST melalui Multi-tenancy Infrastruktur Sharing sehingga menambah jumlah peserta BI-FAST menjadi 110 peserta.
Adapun keempat bank peserta BI-FAST Jaringan PRIMA tersebut terdiri dari bank swasta atau asing dan bank syariah, yakni Bank Commonwealth, Amar Bank (AMAR), Bank KB Bukopin Syariah, dan J Trust Bank (BCIC).
“Rintis Sejahtera berkomitmen mendukung program-program Bank Indonesia dan berupaya menciptakan sinergi berkelanjutan, utamanya dalam percepatan implementasi BI-FAST,” kata Direktur Marketing PT Rintis Sejahtera Suryono Hidayat dalam peresmian kerja sama, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Rabu 29 Maret 2023.
Baca Juga: Sri Mulyani Serahkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2022 Kepada BPK
Suryono menjelaskan bahwa saat ini Rintis Sejahtera juga tengah melakukan persiapan untuk layanan BI-FAST Fase 1 Tahap 2.
“Proses percepatan tersebut dilakukan oleh Rintis agar selaras dengan jadwal Bank Indonesia yang menargetkan implementasinya dapat terwujud pada Semester I tahun 2023,” imbuh Suryono.
Konsep multi-tenancy infrastruktur sharing milik PT Rintis Sejahtera menjadi solusi bagi bank dan nonbank dalam mengimplementasikan layanan BI-FAST sesuai dengan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.
Selain itu, layanan ini dapat memberikan efisiensi layanan pembayaran digital dan service level yang tinggi bagi bank dan nonbank di industri sistem pembayaran.
Senior Executive Vice President J Trust Bank, Saptono A. Irawan, mengatakan bergabungnya J Trust Bank ke dalam layanan BI-FAST melalui infrastruktur yang disiapkan PT Rintis Sejahtera merupakan wujud kontribusi perseroan dalam percepatan digitalisasi sistem keuangan nasional.
“Dengan demikian diharapkan sistem pembayaran ritel yang CEMUMUAH atau Cepat, Mudah, Murah, Aman, Andal, dan bisa dilakukan kapan saja, 24 per 7, dapat dinikmati oleh nasabah setia kami,” ujarnya.
Baca Juga: 11 Maskapai dari 7 Negara Buka Rute Penerbangan Langsung ke Indonesia
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank KB Bukopin Syariah (KBBS), Koko Tjatur Rachmadi, mengatakan Bank KB Bukopin Syariah siap mendorong dan berkolaborasi dengan bank dan nonbank lain untuk mendukung akselerasi digital, salah satunya melalui BI-FAST yang diinisiasi Bank Indonesia,
“Sehingga keberadaan Bank Syariah memiliki nilai lebih dari sisi perbankan, percepatan pertumbuhan ekonomi nasional melalui kolaborasi perbankan serta mendorong masyarakat untuk mulai digital savvy dalam bertransaksi,” tutupnya.***
Artikel Terkait
Enggan Bernasib Seperti SVB, OJK Minta Perbankan Terapkan Stress Test
Dongkrak Kinerja Perseroan, Begini Strategi Waskita Beton (WSBP) di Tahun 2023
Aset SVB Dibeli First Citizens, Saham Sektor Keuangan dan Energi Menguat
Erick Thohir: Situasi Global Belum Baik-Baik Saja
11 Maskapai dari 7 Negara Buka Rute Penerbangan Langsung ke Indonesia
Targetkan Penjualan Hingga 30 Persen, Harga Saham PTMP Melesat 47,78 Persen dari Harga IPO
Segera IPO, Arsy Buana Travelindo (HAJJ) Patok Harga IPO Rp140 Per Saham
Bidik Dana Rp82,5 Miliar, Saham AWAN Segera Melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Potensi Nilai Impor Pakaian Ilegal Capai Rp100 Triliun, Pemerintah Tegaskan Berantas Importir Pakaian Ilegal
Sri Mulyani Serahkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2022 Kepada BPK