Enggan Bernasib Seperti SVB, OJK Minta Perbankan Terapkan Stress Test

- Selasa, 28 Maret 2023 | 08:26 WIB
Enggan Bernasib Seperti SVB, OJK Minta Perbankan Terapkan Stress Test. (Foto: ayobandung/ist)
Enggan Bernasib Seperti SVB, OJK Minta Perbankan Terapkan Stress Test. (Foto: ayobandung/ist)

SINAR HARAPAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan memperkuat manajemen risiko dan kehati-hatian di antaranya dengan menerapkan “stress test” atau uji ketahanan dan meningkatkan pemantauan portofolio modal dan aset.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa 28 Maret 2023, mengatakan bahwa pada pertemuan Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) 2023 telah menekankan beberapa hal, di antaranya, pentingnya untuk belajar dari kegagalan Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat.

“Belajar dari kegagalan SVB, BCBS juga terus menekankan pentingnya kecukupan rasio modal dan ketersediaan likuiditas yang memadai,” kata Dian.

Baca Juga: Kebutuhan Infrastruktur Hijau Semakin Besar, ASEAN Lakukan Pendanaan Bersama

Biaya modal (cost of capital) serta ketersediaan likuiditas dalam jumlah yang cukup memang dianggap mahal dan tidak efisien.

Namun, BCBS mengingatkan bahwa keterbatasan modal dan likuiditas akan menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar apabila industri perbankan gagal dalam mengantisipasi pergerakan atau gejolak makroekonomi global serta gagal dalam menjaga kepercayaan masyarakat.

“Biaya ekonomi dan sosialnya akan sangat besar dan jauh lebih mahal terlebih apabila hal tersebut memicu efek rembetan (spill over effect) secara global,” ujar Dian.

Baca Juga: Sri Mulyani Tegaskan Dana Transaksi Mencurigakan Rp349 Triliun Mayoritas Tidak Terkait Kemenkeu

Kasus kegagalan SVB dan Lehman Brother pada 2008, kata Dian, harus menjadi pelajaran berharga untuk terus memperkuat kesehatan bank.

Dian juga meminta perbankan Indonesia melakukan pemantauan terhadap portofolio aset dan liabilitas termasuk risiko konsentrasi pada pinjaman dan pendanaan.

Lebih lanjut, Dian menilai kerentanan di perbankan global yang terutama dipicu oleh kegagalan bank di Amerika Serikat dan Eropa tidak memiliki dampak signifikan terhadap industri perbankan Indonesia.

Baca Juga: Pendapatan Tumbuh, Rugi Bersih Wijaya Karya (WIKA) Kok Meroket?

Dian menjelaskan berbagai indikator menunjukkan bahwa perbankan Indonesia dalam kondisi yang solid dengan rata-rata rasio prudensial yang tetap di atas rata-rata perbankan global.

Sebagai gambaran, pada posisi Januari 2023, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Indonesia sebesar 25,93 persen dan sekitar 85 persen komponen modal masuk dalam klasifikasi modal inti (Tier 1 capital; CET 1).

Halaman:

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA, Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sempat Melesat, Harga Saham IRSX Balik Arah

Senin, 5 Juni 2023 | 13:26 WIB

Harga Emas Comex Jatuh, Emas Antam Apa Kabar?

Sabtu, 3 Juni 2023 | 09:35 WIB
X