SINAR HARAPAN - Harga minyak sawit mentah (CPO) kontrak April 2023 di bursa Malaysia anjlok 7,05 persen dalam sepekan dari harga 4.035 ringgit per ton ke harga penutupan pekan ini di 3.751 ringgit per ton.
Dengan ditutupnya harga CPO Malaysia di harga tersebut, sepanjang tahun 2023 harga CPO telah melemah 11,32 persen dari harga 4.229 ringgit di awal tahun ke harga 3.751 ringgit di akhir pekan ini Jumat 24 Maret 2023.
Berbeda nasib dengan CPO Malaysia, harga CPO Kalbar Periode III Maret 2023 justru melesat naik menjadi Rp12.425,48 per kg dari Rp11.168,26 per kg di awal tahun 2023.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Trafik Komunikasi, Telkomsel Optimalkan Broadband di Indonesia
Tidak terlepas dari kenaikan harga CPO di Kalbar, harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Kalbar pada periode ini juga mengalami tren naik dan untuk harga tertinggi saat ini umur 10 - 20 tahun capai Rp2.661,93 per kg dan terendah umur 3 tahun Rp1.984,64 per kg.
"Dengan tren kenaikan harga TBS sawit di Kalbar tentu semua pihak pasti bergembira. Saat ini harga tertinggi hampir menyentuh Rp2.700 per kilogram untuk umur 10 - 20 tahun," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero di Pontianak, Minggu 26 Maret 2023.
Menurutnya dengan tren harga sawit membaik maka mampu mendorong geliat ekonomi daerah. Perusahaan sawit mendapat margin yang setimpal. Kemudian pekebun swadaya juga demikian.
Baca Juga: Sukses Optimalkan Tata Kelola Pariwisata, Pulau Penyengat Berhasil Masuk 75 Besar ADWI 2023
Sektor perkebunan sawit memiliki peranan penting dalam ekonomi Kalbar saat ini dengan luas kebun sebesar 2,72 juta hektare.
Sekitar 1,2 juta hektare milik perusahaan besar, 500 ribu sampai 670 ribu hektare perkebunan mandiri dan 200 ribu hektare perusahaan milik negara.
"Dengan cakupan yang ada komoditas ini menjadi tulang punggung ekonomi Kalbar," jelas dia.
Baca Juga: Sukses Bersinergi Dengan ULUU, Ekspor Rumput Laut Sidoarjo Tembus Australia
Untuk memastikan harga sawit yang stabil dan pekebun atau perusahaan terus mendapat margin, menurutnya perlu dijaga tata kelola industri sawit agar semakin baik dan berkelanjutan.
"Komitmen kami dalam menjaga tata kelola sawit berkelanjutan menjadi konsentrasi. Industri sawit harus terus memenuhi aspek kesinambungan terutama kelestarian lingkungannya dan harmonisasi sosialnya," jelas dia.***
Artikel Terkait
Mudik Bareng Telkomsel 2023, Telkomsel Berikan Mudik Gratis Bagi Pekerja Sektor Informal Hingga Pelaku UMKM
Wujudkan Pertambangan Berkelanjutan, Semen Indonesia Group (SMGR) Terapkan Surface Mining
Ciputra Group (CTRA) Garap Pengembangan Kota Baru Terpadu di Maja Banten
Jeggboy and Girl Ojek, Online Lokal Mitra Binaan Pertamina Hadir di Jawa Tengah
Katadata: Nasabah Membutuhkan Akses Perbankan, Investasi, dan e-Wallet Dalam Satu Aplikasi
Jangan Sampai Terlewat, Garuda Indonesia (GIAA) Berikan Promo Lebaran
Sandiaga Uno: Pelaku UMKM Harus Berinovasi Tangkap Peluang Ekonomi di Tahun Politik 2024
Sukses Bersinergi Dengan ULUU, Ekspor Rumput Laut Sidoarjo Tembus Australia
Sukses Optimalkan Tata Kelola Pariwisata, Pulau Penyengat Berhasil Masuk 75 Besar ADWI 2023
Antisipasi Lonjakan Trafik Komunikasi, Telkomsel Optimalkan Broadband di Indonesia