SINAR HARAPAN - Praktisi bisnis pangan yang juga Komisaris PT MAS Group, Sentot Joko Priyono berikan wawasan bisnis pangan bagi mahasiswa saat memberikan kuliah tamu di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Menurutnya, ada tiga bisnis yang tidak akan pudar hingga akhir zaman (kiamat), yakni bisnis bidang kesehatan, pendidikan dan pangan.
"Ada banyak kesempatan dan peluang dalam bisnis pangan, termasuk agrokompleks. Hal itu tidak lepas dari kebutuhan manusia akan pangan yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, mahasiswa harus bisa memanfaatkannya dengan baik," kata Sentot Joko Priyono seperti dikutip dalam rilis UMM, Kamis 23 Maret 2023.
Baca Juga: Kemendag Gandeng UMKM di Pameran ASEAN Economic Ministers (AEM)
Selain memberikan kuliah tamu, Sentot juga menandatangani nota kesepahaman dengan UMM terkait Center of Excellence (CoE) Ekspor Agrokompleks garapan Agribisnis UMM.
Terkait CoE Ekspor Agrokompleks tersebut, Sentot menjelaskan bahwa basecamp kelas ini akan ditempatkan di Pontianak. Hal itu tidak lepas dari pelabuhan di Pontianak yang sangat mendukung, utamanya dalam hal regulasi ekspor. Para peserta CoE akan diajar langsung oleh pemangku kepentingan yang bergelut dalam kegiatan ekspor.
“Jadi, nanti yang memberikan pelatihan, mulai dari petani komoditas, pengelola, bea cukai, bahkan pembeli dari luar negeri. Pembelinya juga bermacam-macam, seperti dari Malaysia, India, hingga Bangladesh. Jadi, peserta bisa mendapatkan banyak pengalaman dan pelatihan yang mumpuni,” ujarnya.
Baca Juga: Persiapan Mudik 2023, Pengecoran Tol Purbaleunyi Dilakukan Hari Ini
Ia menerangkan kelas ini nantinya berisi 80 persen praktik dan 20 persen sisanya materi. Diharapkan muncul bibit-bibit unggul yang paham tentang ekspor dan segala hal yang berkaitan dengannya.
Acara itu juga dihadiri oleh Direktur utama PT. MAS Group, Anne Sri Arti. Ia bercerita tentang jatuh bangun memulai usaha ini serta mengajak anak muda untuk melihat peluang yang ada.
“Saya mengawali semua ini dengan keluar dari zona nyaman, kemudian menggaet beberapa peternak sapi perah. Dari sana, muncul berbagai ide dan usaha yang terus dikembangkan. Semua pasti ada hambatannya, tapi jika tekun dan bisa melihat peluang, saya rasa keberhasilan akan menunggu di akhir jalan,” katanya.
Baca Juga: BI Ingatkan Bijak Belanja Ramadhan Agar Tidak Memicu Inflasi
Sementara itu, Ketua Program Studi Agribisnis UMM Ary Bakhtiar, SP., M.Si. melihat bahwa peluang pengembangan pasar ke luar negeri terbuka lebar. Salah satunya, yang berkaitan dengan bidang agrokompleks, yaitu tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.
Maka peluang ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik. Satu upaya yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas pengekspor produk ini.
Artikel Terkait
Perusahaan Gas Negara (PGAS) Lakukan First Welding Pipa Gas ke FajarPaper
Hobi Pamer Kekayaan di Sosial Media, Kepala Kantah Jakarta Timur Dibebastugaskan
Optimalkan Investasi Berkelanjutan, Danareksa Berikan Update dan Insight Ini Bagi Investor
Bansos Pangan Mulai Disalurkan, Pos Indonesia Kerahkan Seluruh Armada Dalam Pendistribusiannya
Perusahaan Jepang, JETRO, Beri Laporan Survei Pada Menteri PPN
BNI Persiapkan Dana Tunai Rp45,87 Triliun Untuk Periode Ramadhan dan Idul Fitri Tahun Ini
BBTN Berikan Distributor Semen Indonesia Grup (SMGR) Layanan Distributor Financing
BI Ingatkan Bijak Belanja Ramadhan Agar Tidak Memicu Inflasi
Persiapan Mudik 2023, Pengecoran Tol Purbaleunyi Dilakukan Hari Ini
Kemendag Gandeng UMKM di Pameran ASEAN Economic Ministers (AEM)