SINAR HARAPAN - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, menerima laporan survei terhadap perusahaan-perusahaan Jepang di wilayah Asia dan Oceania pada 2022 yang dilakukan Japan External Trade Organization (JETRO) saat beraudiensi ke Bappenas.
“Setelah menerima audiensi, saya menyarankan pihak JETRO dapat secara rutin menyampaikan hasil survei tahunan yang dilakukan kepada Bappenas sebagai masukan untuk perumusan dan perbaikan kebijakan,” katanya dikutip dari akun Instagram resmi @suharsomonoarfa di Jakarta, Rabu 22 Maret 2023.
Saat ini, pihaknya sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Baca Juga: Bansos Pangan Mulai Disalurkan, Pos Indonesia Kerahkan Seluruh Armada Dalam Pendistribusiannya
“Survei tersebut rutin dilakukan setahun sekali. Cakupan survei adalah isu-isu spesifik di negara-negara Asia dan Oceania yang berpengaruh pada peluang pengembangan usaha dan kinerja perusahaan-perusahaan Jepang,” kata Suharso.
Hasil survei dan sejumlah isu yang disampaikan oleh pihak JETRO antara lain ekspektasi perusahaan-perusahaan Jepang dan optimisme mereka untuk mencetak profit pada 2022, berkembangnya pasar domestik sebagai faktor utama untuk perluasan usaha, lalu meningkatkan upah pekerja dan biaya pengadaan.
Kemudian meningkatkan upah pekerja dan biaya pengadaan, dampak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker) pada penciptaan lapangan kerja, dan kontribusi perusahaan-perusahaan Jepang pada upaya penurunan emisi.
Baca Juga: Optimalkan Investasi Berkelanjutan, Danareksa Berikan Update dan Insight Ini Bagi Investor
Suharso mengharapkan JETRO dapat memberikan masukan terutama untuk perumusan kebijakan dalam penciptaan iklim kondusif guna investasi, pengembangan industri manufaktur, dan peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi Jepang -0Indonesia.
Selain itu, diharapkan pula perusahaan-perusahaan Jepang berkontribusi lebih banyak dalam upaya transisi energi dan mewujudkan net zero emission.
“Hal ini juga sejalan dengan konsep Asia Zero Emission Community (AZEC) yang diinisiasi oleh Pemerintah Jepang. Secara lebih khusus, perusahaan-perusahaan Jepang diharapkan mendukung early retirement coal power plant di Indonesia khususnya di Pulau Jawa menjadi renewable energy power plant,” kata Suharso.***
Artikel Terkait
Turun! Tarif Efektif Pemotongan Pajak Penghasilan Royalti Kini Jadi 6 Persen
Perry Warjiyo Kembali Menjadi Gubernur BI Periode 2023-2028
Sempat Hampir Breakout, Saham VAST Balik Arah
PUPR Minta Tambahan Anggaran IKN Hingga Rp8 Triliun
Performa Keuangan Makin Moncer, Laba Bersih SMDR Melesat 128,64 Persen
Akuisi Signature Bridge Bank, Flagstar Bank Ambil Sebagian Aset Kecuali Aset Kripto
Perusahaan Gas Negara (PGAS) Lakukan First Welding Pipa Gas ke FajarPaper
Hobi Pamer Kekayaan di Sosial Media, Kepala Kantah Jakarta Timur Dibebastugaskan
Optimalkan Investasi Berkelanjutan, Danareksa Berikan Update dan Insight Ini Bagi Investor
Bansos Pangan Mulai Disalurkan, Pos Indonesia Kerahkan Seluruh Armada Dalam Pendistribusiannya