SINAR HARAPAN - Harga saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) merosot 6,9 persen hingga menyentuh batasan ARB (Auto Reject Bawah) di harga Rp108 pada perdaganga sesi pertama siang hari ini Senin 20 Maret 2023.
Dalam sepekan, harga saham GOTO telah melemah 14,29 persen secara point-to-point, tetapi sepanjang 2023 masih mencatatkan penguatan sebesar 18,68 persen.
Perlu diketahui, jatuhnya harga saham GOTO pada siang hari ini juga telah menembus jatuh kebawah area support Rp113 yang telah menopang harga saham GOTO sejak 22 Februari lalu.
Baca Juga: Anjlok 38,08 Persen Sepanjang 2023, Bos Champ Resto (ENAK) Jual Saham
Jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) tidak hanya berdampak pada emiten keuangan, namun juga kepada emiten teknologi termasuk GOTO, Pasalnya SVB merupakan salah satu bank yang menggelontorkan pembiayaan besar bagi startup di dunia.
Bahkan, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, menegaskan tidak ada opsi bailout dalam upaya menyelamatkan SVB.
Yellen mengatakan pemerintah dan otoritas keuangan kini tengah menyiapkan sejumlah upaya penyelamatan bank pemberi pinjaman utama untuk perusahaan rintisan (startup) teknologi, termasuk dengan mencari investor baru ataupun menjual aset mereka. Namun, bailout bukanlah pilihan.
Baca Juga: Melesat 291,5 Persen dari Harga IPO, Saham LAJU Masih Bisa Naik?
Alasannya Bendahara Negara Adikuasa itu cukup masuk akal, Pembiayaan SVB bagi startup dianggap berisiko tinggi karena startup memiliki intangible asset yang besar serta tidak dapat dijaminkan kepada perbankan, pasalnya aset ini melekat pada diri sumber daya manusia-nya, misalnya keterampilan, inovasi, ide, pengetahuan maupun brand image.
Sebagai contoh di negeri kita sendiri, di awal IPO-nya valuasi GOTO mencapai Rp142 Triliun. Valuasi tersebut bahkan 14 kali lipat lebih besar daripada valuasi Garuda Indonesia yang hanya mencapai Rp11,07 Triliun.
Jangan heran, dengan menggunakan intangible asset, tidak jarang valuasi perusahaan Start-Up dapat melebihi perusahaan konvensional. Namun, aset tersebut tidak dapat dijaminkan kepada perbankan.
Baca Juga: IHSG Sepekan: Lepas Saham Perbankan, Asing Justru Borong Saham TLKM, GOTO, dan PTBA
Meski demikian, selalu ada hal positif yang dapat dipetik dari hal terburuk sekalipun.
Dengan jatuhnya SVB dan beberapa bank di AS lainnya, The Fed diprediksi tidak akan agresif lagi menaikkan suku bunga acuannya yang juga bisa menguntungkan bagi rupiah.
Artikel Terkait
Ini Strategi BRI Finance Perdalam Pembiayaan Kendaraan Listrik
Agung Podomoro Land (APLN) Buka Wisata Kuliner Premium, Plataran Bandung
Hadapi Mudik Lebaran, Hutama Karya Kebut Pemeliharaan Tol Trans-Sumatera
Industri F&B RI Pamer Teknologi Industri 4.0 di Hannover Messe 2023 Jerman
Resmi! UBS Akan Mengambil Alih Credit Suisse
Bandara Kertajati Dipastikan Siap Layani Penerbangan Haji 2023
Sempat Naik di Akhir Pekan, Harga Emas Antam Kembali Turun Hari Ini
Asosiasi Pariwisata Indonesia dan Malaysia Berkolaborasi Perkuat Sektor Pariwisata Kedua Negara
Kebutuhan Uang Tunai Selama Ramadhan dan Idul Fitri Meningkat, BI Siapkan Uang Tunai Rp195 Triliun
Anjlok 38,08 Persen Sepanjang 2023, Bos Champ Resto (ENAK) Jual Saham