SINAR HARAPAN - Lembaga pemeringkat S&P Global pada Jumat 17 Maret waktu setempat atau Sabtu 18 Maret WIB, telah menaikkan peringkat kredit Arab Saudi menjadi "A/A-1", putusan tersebut dilakukan seiring dengan rencana reformasi dan diversifikasi Arab Saudi yang diharapkan akan menggenjot pengembangan sektor nonminyak kerajaan dan mulai mengurangi ketergantungan ekonomi negeri itu dari minyak.
Tidak hanya S&P, lembaga pemeringkat Moody's juga mengatakan bahwa rencana Arab Saudi akan mendukungnya di tengah siklus harga minyak yang bergejolak dan transisi global menuju energi berkelanjutan.
Moody's juga telah menaikan peringkat kerajaan saudi menjadi "positif" dari yang sebelumnya "stabil".
Baca Juga: PT MEDCO E&P Indonesia Buka Lowongan Pekerjaan Terbaru 2023, Daftar Segera!
Seperti diketahui, harga minyak menjadi semakin semakin bergejolak di tengah ketakutan finansial yang baru-baru ini mencengkeram pasar menyusul gejolak di sektor perbankan AS.
Hal tersebut membuat harga minyak semakin memanas setelah sanksi Barat terhadap minyak Rusia yang memberikan kendala pada rantai pasokan minyak di barat.
Menurut S&P, dengan adanya rencana reformasi Arab Saudi ini, semakin memperkuat posisi Arab Saudi sebagai pengekspor minyak terbesar dunia, pasalnya, dengan adanya sektor non-minyak yang turut menopang perekonomian negara, memberikan kemampuan untuk menyesuaikan produksi dengan cepat ditengah fluktuasi harga energi global yang cukup kuat saat ini.
Baca Juga: Raksasa Perbankan UBS Siap Akuisisi Credit Suisse
Sebagai informasi, sebelumnya S&P Global, memberikan peringkat "A-/A-2" pada Arab Saudi dan memperkirakan perlambatan dalam produksi minyak kerajaan hingga tahun 2026.***
Artikel Terkait
Saham BBCA, BMRI, BBRI dan BBNI Dilepas Asing, Perbankan Indonesia Masih Aman?
Tagih Kredit Macet, Bank BJB (BJBR) Kerja Sama Dengan Askrindo
Bank Jago (ARTO) Bidik Kenaikan Jumlah Nasabah di 2023
IHSG Fluktuatif, Bank BNI (BBNI) Siap Buyback Saham Rp905 Miliar
Targetkan Pertumbuhan Pendapatan Hingga 100 Persen, Saham NCKL Segera Melantai di Bursa
Saham PGEO Anjlok 8,23 Persen dari Harga IPO, Masihkah Layak Dikoleksi?
BEI dan HIPKA Berkolaborasi Mendorong UMKM Untuk IPO
Raksasa Perbankan UBS Siap Akuisisi Credit Suisse
PT MEDCO E&P Indonesia Buka Lowongan Pekerjaan Terbaru 2023, Daftar Segera!
Sideways Selama Sebulan, Harga Saham BPTR Akhirnya Melesat