SINAR HARAPAN - Bank Negara Indonesia (BBNI) atau BNI akan membeli kembali saham perseroan (buyback) dengan nilai sebanyak-banyaknya sebesar 10 persen dari modal disetor atau setara dengan Rp905 miliar guna mengimbangi flukstuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pembelian kembali saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut akan diselesaikan paling lama 18 bulan sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022, yang menyetujui pelaksanaan buyback.
Dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu 18 Maret 2023, Direktur Finance BNI, Novita Widya Anggraini, mengatakan perseroan menyiapkan buyback untuk mengimbangi tekanan jual di pasar saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang berfluktuasi.
Baca Juga: Saham BBCA, BMRI, BBRI dan BBNI Dilepas Asing, Perbankan Indonesia Masih Aman?
"Rencana buyback juga dimaksudkan untuk memberikan keyakinan kepada investor bahwa perseroan memiliki optimisme tinggi terhadap fundamental yang terus membaik, sehingga harga saham saat ini berpotensi untuk naik," kata Novita.
Ia menyebutkan valuasi saham perseroan (price to book value) per 13 Maret 2023 tercatat sebesar 1,23 kali atau berada di bawah rata-rata 10 tahun sebesar 1,4 kali.
Adapun pada tahun sebelumnya, harga saham BNI pada akhir 2022 tercatat meningkat 36,7 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) atau jauh lebih tinggi dari peningkatan harga saham LQ-45 yang sebesar 0,7 persen (yoy).
Baca Juga: BCA (BBCA) Siap Bagi-Bagi Dividen Rp205 Per Saham
Pertumbuhan tersebut terlepas dari IHSG yang bergerak cukup fluktuatif di tahun 2022 serta diwarnai dinamika kondisi geopolitik, harga komoditas, dan kebijakan moneter bank-bank sentral dunia dalam melakukan penyesuaian suku bunga.
BNI pun memiliki komitmen untuk terus mencetak profitabilitas yang sehat dan berkelanjutan sehingga memberikan nilai yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama untuk para pemegang saham.
Meskipun kondisi perekonomian global tahun ini masih penuh tantangan, emiten dengan kode saham BBNI ini yakin dan optimistis kondisi Indonesia jauh lebih baik dibanding negara-negara lain.***
Artikel Terkait
Rupiah Hari Ini Melemah Terdampak Isu Krisis Credit Suisse Bank
Raup Untung Rp5,7 Miliar, Saham LUCY Malah Melemah
Setelah Meroket Ratusan Persen, Saham CUAN Balik Arah
Karyawati BRI Diduga Korupsi, BRI Pastikan Tidak Ada Nasabah Yang Dirugikan
BCA (BBCA) Siap Bagi-Bagi Dividen Rp205 Per Saham
Kurs Rupiah Menguat 0,06% Jumat Pagi Ini
Krisis Perbankan Berlanjut, 11 Bank di AS Suntik Dana Penyelamatan US$30 Miliar Kepada First Republic Bank
Saham BBCA, BMRI, BBRI dan BBNI Dilepas Asing, Perbankan Indonesia Masih Aman?
Tagih Kredit Macet, Bank BJB (BJBR) Kerja Sama Dengan Askrindo
Bank Jago (ARTO) Bidik Kenaikan Jumlah Nasabah di 2023