SINAR HARAPAN - Bank Negara Indonesia (BBNI) atau bank BNI tidak terdampak penutupan Silicon Valley Bank di Amerika Serikat.
"Kita melihat bahwa perseroan saat ini tidak memiliki eksposur terhadap Silicon Valley Bank," kata Direktur Keuangan BBNI Novita Widya Anggraini dalam konferensi pers virtual RUPST BNI Tahun Buku 2022 di Jakarta, Rabu 15 Maret 2023.
Ia menyakini model bisnis yang dijalankan oleh manajemen BNI sangat kuat, di mana rasio kecukupan modal mencapai di atas 20 persen. Angka itu jauh di atas ketentuan minimum regulator dan juga lebih tinggi dibandingkan dengan bank-bank global lainnya.
Baca Juga: Penawaran Masuk SUN RI Meningkat di Tengah Sentimen Negatif SVB dan Signature Bank
Novita mengatakan likuiditas perseroan juga baik di atas persyaratan peraturan yang ditetapkan oleh otoritas dan lebih tinggi dibandingkan dengan bank-bank global.
Kemudian, dari sisi aset, Novita mengatakan 80 persen aset BNI berupa kredit, dan hanya 20 persen berupa bond. BNI juga menjalankan bisnis dengan selalu melaksanakan mitigasi risiko dan melakukan diversifikasi aset untuk mengurangi risiko.
Dalam kesempatan yang sama, para investor BBNi juga telah menyetujui pembagian dividen sebesar 40 persen dari laba bersih konsolidasi 2022 atau senilai Rp7,32 triliun.
Baca Juga: IHSG Turun Tipis, Saham CUAN Paling Untung, Saham DEWI Paling Buntung
"Nilai ini naik 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021 yang sebesar Rp2,72 triliun," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.
Royke menuturkan nilai dividen per lembar saham (dividend per share) mencapai Rp392,78 atau lebih tinggi dibanding tahun lalu sebesar Rp146.
"Kenaikan rasio pembayaran dividen menjadi 40 persen di tahun ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan perseroan yang terus membaik dengan capaian laba Rp18,3 triliun di tahun 2022," ujarnya.
Baca Juga: Butuh Modal Untuk Usaha? Begini Syarat dan Cara Pengajuan KUR BRI 2023 Secara Rinci
Sedangkan 60 persen dari laba bersih perseroan atau senilai Rp10,98 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI ke depan.
Dengan memperhitungkan komposisi pemegang saham pemerintah yang sebesar 60 persen, maka perseroan akan menyetorkan dividen senilai Rp4,39 triliun ke Rekening Kas Umum Negara.
Artikel Terkait
Sri Mulyani: APBN Surplus Rp131,8 Triliun Per Februari 2023
460 Iklan Jasa Keuangan Langgar Ketentuan Perlindungan Konsumen OJK
Sri Mulyani Waspadai Gejolak dari Penutupan Silicon Valley Bank (SVB)
Siap-Siap, Bank Mandiri (BMRI) Bagikan Dividen Rp24,7 Triliun
Butuh Modal Untuk Usaha? Begini Syarat dan Cara Pengajuan KUR BRI 2023 Secara Rinci
Resmi! HPP Gabah Kering Panen Naik Jadi Rp5.000 Per Kg
IHSG Turun Tipis, Saham CUAN Paling Untung, Saham DEWI Paling Buntung
Bulog Pastikan Segera Salurkan Bansos Beras Bulan Maret Ini
BEI dan OJK Mulai Kompetisi Duta Pasar Modal
Penawaran Masuk SUN RI Meningkat di Tengah Sentimen Negatif SVB dan Signature Bank